Pelaku bom di Bandung ditembak mati, polisi sulit ungkap motif

Oleh Mohammad Taufik pada 01 Maret 2017, 10:40 WIB

Bandung.merdeka.com - Pelaku terduga teroris di Bandung meledakkan bom panci di dekat Lapang Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (27/2) kemarin. Sejauh ini kepolisian masih mendalami mengapa pelaku, Yayat Cahdiyat (41) ini menyasar ruang publik sebagai obyek.

"Secara pasti saya enggak tahu. Masih di dalami. Saya sudah bilang agar ditangkap hidup-hidup. Lumpuhkan bukan mematikan. Tapi justru mereka ini pantang menyerah. Ini yang menyulitkan kita," kata Kapolda Jabar Anton Charliyan di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (28/2).

Lokasi tempat bom meledak sebenarnya tidak begitu jauh dari obyek vital seperti Bandara Husein Sastranegara dan Stasion Bandung. Jika tempat kejadian perkara (TKP) ditarik lurus dengan bandara dan stasion, jarak dua tempat obyek vital itu diperkirakan masing-masing hanya sekitar dua kilometer.

"Ini motivasi yang sebenarnya masih didalami. Bisa saja ke sana (menyasar objek vital). Yang tau sekarang sendiri cuma almarhum. Tapi kalau dihubungkan bisa saja," ujarnya saat ditanya apakah pelaku menyasar Bandara atau Stasion.

Dia menyebut, peristiwa bom di Purwakarta pada Desember 2016 lalu juga menyasar obyek vital yakni Waduk Jatiluhur. Tersangka Purwakarta itu merupakan jaringan teroris yang terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Anshaurud Daulah (JAD). Begitu juga dengan Yayat pemilik nama lain Abu Salam yang masuk dalam jaringan sama. ‎

"Ini pelaku memang ada hubungan di Purwakarta dan Jatiluhur," imbuhnya.

Kepolisian menurutnya tidak berhenti sampai penangkapan di Abu Salam saja. Dia mengaku terus mengembangkan bahkan dibentuk tim untuk memburu adanya orang yang memiliki keterkaitan dengan pelaku Abu Salam ini.

"Sedang dilakukan dibentuk beberapa tim dan sedang dilakukan pengejaran dan penggeledahan jaringan ini di Jawa Barat dan luar Jawa barat," katanya.