Sekarang bayar listrik bisa dengan sampah

Oleh Muhammad Hasits pada 21 Februari 2017, 14:39 WIB

Bandung.merdeka.com - "Jangan buang sampah sembarangan!", slogan itu terus digalakkan oleh PT. PLN (Persero) untuk menjaga kebersihan lingkungan. Untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan, perusahaan di bawah naungan BUMN ini mengajak masyarakat ikut andil dalam program bayar rekening listrik dengan menggunakan sampah.

Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhammad Ali mengatakan, program yang diluncurkan sebagai komitmen dalam pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah di Bandung melalui Bina Lingkungan PLN Peduli ini PLN menggandeng LSM Hijau Lestari.

Dalam program kerjasama itu, PLN meresmikan Bank Sampah Induk Kota Bandung di Jalan Ahmad Yani. Bagi PLN keberadaan potensi-potensi aktivitas kemasyarakatan yang berorientasi lingkungan dan mempunyai pengaruh positif bagi masyarakat seperti Bank Sampah.

"Dengan adanya pembayaran rekening listrik dengan sampah diharapkan bisa memacu semangat warga untuk lebih giat mengumpulkan sampah dilingkungan dan peduli lingkungan sekitar," ujar Ali kepada wartawan saat ditemui dalam acara peresmian Bank Sampah Induk Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani, Selasa (21/2).

Ali menjabarkan, mekanisme yang diberlakukan untuk pembayaran listrik menggunakan sampah juga sangat mudah, yakni warga membawa sampah ke Bank Sampah kemudian ditimbang. Sampah yang diterima merupakan sampah daur ulang seperti sampah plastik ataupun sampah logam.

Setelah itu, berat sampah yang ditimbang dinominalkan dalam bentuk uang. Dari jumlah itulah kemudian dimasukkan ke rekening Bank Sampah yang sudah dimiliki warga. Dari hasil penjualan sampah tersebut, akan digunakan untuk membayar biaya listrik atau ditukarkan token di masing-masing rumah warga yang bersangkutan.

"Mekanismenya sangat mudah sekali, cukup nabung sampah kemudian listrik sudah terbayar. Bank Sampah ini telah berhasil mengurangi volume sampah yang diterima Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) karena sebagian sampah yang masih memiliki nilai ekonomi dapat dimanfaatkan," jelasnya.

Bank Sampah Induk Bandung sendiri merupakan pengembangan dari Bank Sampah Hijau Lestari yang bergerak secara sukarela dan bertujuan utama untuk mengubah mindset masyarakat tentang pemanfaatan sampah secara benar. Kini, Bank Sampah Hijau Lestari telah memiliki 131 unit bank sampah di 54 kelurahan di Kota Bandung.

"Dengan adanya bantuan berupa pembangunan sarana dan prasarana dari PLN ini tentunya menjadi energi yang positif bagi kami untuk terus memasyarakatkan keberadaan Bank Sampah sebagai salah satu solusi dari permasalahan lingkungan," jelas Elis Solihat, Ketua Bank Sampah Hijau Lestari.

Tag Terkait