Dandan, pejabat dikenal kinerjanya bagus kini tersangkut kasus pungli

Oleh Muhammad Hasits pada 28 Januari 2017, 17:07 WIB

Bandung.merdeka.com - Nama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung Dandan Riza Wardana, mendadak menjadi bahan perbincangan para birokrat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Nama Dandan menjadi perbincangan setelah  jajaran Satreskrim Polrestabes Bandungme lakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Dandan di kantornya pada Jumat kemarin. Penangkapan terhadap Dandan atas dugaan kasus pungli dan gratifikasi.

Dandan sendiri dikenal telah menduduki sejumlah posisi penting di Pemkot Bandung. Sebelum menjadi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dandan pernah menduduki posisi Kepala Dinas Pelayanan Pajak dan Asisten Daerah bidang Administrasi Umum.

Sekda Kota Bandung Yossi Irianto menilai sosok Dandan memiliki kinerja cukup baik dalam pemerintahan. Buktinya sebagai pejabat eselon 2 Dandan dipercaya oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menduduki sejumlah posisi seperti Kepala Dinas Pelayanan Pajak dan Asisten Daerah bidang Administrasi Umum.

"Selama ini Pak Dandan kinerjanya cukup baik. Makanya oleh Pak Wali Kota dipertahankan ya," ujar Yossi kepada wartawan saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Sabtu (28/1/2017).

Tak hanya dari kinerja, dari sisi integritas Dandan dinilai cukup baik. Hasil penilaian dari panitia seleksi (pansel) seleksi kepala SKPD, Dandan memiliki skor yang bagus.

"Dari sisi integritas skornya bagus dari pansel. Tapi ya itulah manusia. Kadang-kadang yang berurusan dengan izin banyak godaan," ungkapnya.

Yossi sendiri mengaku terkejut sekaligus prihatin dengan OTT oleh pihak kepolisian terhadap Dandan. Sebab saat Pemkot Bandung sedang menggelorakan semangat anti korupsi, justru salah satu pejabatnya tersandung kasus. Apalagi Pemkot Bandung sendiri mengharuskan pajabatnya menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen semangat anti korupsi sebelum dilantik menjadi kepala SKPD. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu keprihatinan Yossi.

"Kalau integritas hari ini dan kemarin kan berbeda. Kalau seseorang tidak akan tapi besoknya gitu kan. Kan tidak pernah tahu. Kecuali sebelumnya sudah kelihatan. Ada jejak record juga oleh pansel," ujarnya.

Tag Terkait