Ini alasan kenapa olahraga lari selalu digemari

Oleh Farah Fuadona pada 07 Agustus 2017, 15:50 WIB

Bandung.merdeka.com - Salah satu olahraga yang memiliki banyak peminat adalah lari. Selain mudah dan gratis, olahraga yang satu ini juga diyakini mampu menghancurkan lemak dalam tubuh dengan cepat. Tak heran jika banyak kegiatan lari diberbegai kota bahkan daerah dibelahan dunia selalu ramai diikuti peserta.

Seperti dalam kegiatan Seskoau Run 5to10K, jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan yang berlangsung di Sesko AU Lembang itu diikuti oleh banyak peserta. Rupanya, manfaat dari olahraga lari yang begitu segudang menjadi alasan banyak orang menggemari olahraga satu ini.

Komandan Marsekal Muda Sesko AU Lembang, Dedy N. Komara mengatakan, lari merupakan salah satu cabang olahraga tertua di dunia. Sebelm menjadi sebuah cabang olahraga, lari dikenal oleh peradaban-peradaban manusia kuno. Hanya saja, pada awalnya kegiatan ini lebih banyak ditujukan untuk bertahan hidup, dengan cara memburu hewan liar ataupun menyelamatkan diri dari bahaya yang mengancam di alam.

"Pada beberapa tahun terakhir kegiatan lari ini telah menjadi ajang rekreasional dalam menghilangkan stress yang dialami dalam kehidupan sehari-hari," ujar Dedy kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara Seskoau Run 5to10K di Lembamg, Minggu (6/8).

Untuk kondisi saat ini, lari 5K merupakan jarak lomba lari terpendek yang umumnya dilombakan. Jarak ini diperkirakan cukup menantang untuk dilakukan namun juga cukup mudah untuk menjadi sarana kegiatan aerobik santai (fun run).

Lari 10K merupakan salah satu jarak lomba lari yang paling populer. Sehingga diharapkan dengan terselenggaranya kegiatan lomba lari yang terdiri dari Lomba Lari 5K dan 10K melalui kegiatan Seskoau Run 5 N 10K ini dapat tercapai tujuan yang diharapkan oleh penyelenggara sekaligus dapat memenuhi keinginan para peserta.

"Yaitu bagi yang ingin mengikuti Fun Run dapat memilih jarak 5K dan para pelari prestasi terwadahi oleh Lari 10K yang memperebutkan hadiah bagi juara tercepat," tutur dia.

Lebih lanjut Dedy menjabarkan, terdapat minimal 10 manfaat lari. Di antaranya adalah melatih berpikir cepat. Karyawan-karyawan kantor di Inggris disurvei pada hari di mana mereka berlari dan tidak. Hasilnya, pada hari ketika mereka melakukan olahraga lari, atasan mereka di kantor mengatakan bahwa mereka hanya berbuat sedikit kesalahan, berkonsentrasi lebih baik, dan bekerja lebih produktif.

Kemudian mampu membuat tidur lebih nyenyak. Dengan meluangkan waktu untuk berlari, pengidap insomnia berhasil tertidur pada menit ke-17. Sementara bila mereka tidak berlari, mereka baru bisa tidur sekurang-kurangnya pada menit ke-38. Pengidap insomnia ini juga tertidur sejam lebih lama jika mereka telah berlari.

Peneliti dari Universitas Missouri mengatakan, berlari terbukti memperkuat tulang secara lebih efektif ketimbang melakukan aktivitas aerobik lainnya. Sebelumnya, ia telah meneliti kepadatan tulang dari seorang atlet lari dan sepeda. Hasilnya, 63 persen pesepeda memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah pada tulang punggung dan panggul mereka.

Menghindari disfungsi organ. Pria yang membakar sekurang-kurangnya 3.000 kalori per minggu (setara dengan berlari lima jam dalam seminggu) relatif bebas dari masalah disfungsi organ.

"Sebuah studi di Jurnal Geriatri (ilmu kedokteran yang mempelaajari tentang orang tua) Amerika melaporkan bahwa wanita yang aktif layaknya remaja, mengurangi resiko mengidap demensia atau pikun di masa tuanya," papar dia.

Sementara itu, dalam kegiatan Sesko Run 5to10K ini juga diselenggarakan kegiatan zumba. Tema yang diusung dalam kegiatan tersebut adalah 'Melalui Seskoau Run 5 N 10K dan Zumba Carnival 2017 kita tingkatkan soliditas TNI Angkatan Udara dengan Rakyat dalam rangka meningkatkan semangat bela negara'.