Gerakan Hejo beri penghargaan bagi pejuang lingkungan
Bandung.merdeka.com - Anomali cuaca yang terjadi di Bandung menghadirkan banyak dampak negatif. Banjir yang terjadi di dua kawasan yakni Pasteur dan Pagarsih menjadi bukti. Untuk itu dibutuhkan gerakan nyata agar Bandung tetap aman dan bisa bebas dari banjir.
Bencana yang menimpa Kota Kembang tentu membuat sebagian orang tergerak untuk mengentaskan masalah tersebut. Menilik banyaknya orang yang konsen akan lingkungan hidup, Gerakan Hejo memberikan apresiasi bagi mereka yang peduli lingkungan.
Ketua Umum DPP Gerakan Hejo, Eka Santosa menjelaskan, setahun berdirinya Gerakan Hejo yang konsen menyorot permasalahan lingkungan hidup khususnya di wilayah Bandung berupaya memberikan apresiasi kepada Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS).
"Penganugerahan dari Gerakan Hejo diberikan kepada DPKLTS karena lembaga ini sejak 2001 silam melalui kajian dan praktik yang sarat atas kepakarannya di bidang kehutanan dan budaya telah mewarnai penyadaran pentingnya nilai-nilai keseimbangan alam," ujar Eka kepada Merdeka Bandung, Minggu (27/11).
Eka menjabarkan, kiprah lain yang telah dilakukan oleh DPKLTS adalah pada tahun 2016, revitalisasi Gerakan Gandrung Tatangkalan (Rakgantung) disambut positif secara merata diberbagai lokasi di wilayah Jawa Barat. Lembaga ini dinilai sebagai aset bagi lingkungan Jawa Barat.
"Tidak hanya kepada DPKLTS saja, kami juga memberikan penghargaan bagi Walhi Jabar, Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri, Didin "Penyu" dari Batu Hiu Kabupaten Pangandaran, Sariban selaku pejuang lingkungan, dan pelestari dan pengembang kertas daluang Ahmad Mufid Sururi," jelasnya.
Dengan diberikannya penghargaan ini, kata Eka, diharapkan bisa memantik ragam gerakan sejenis. Sehingga Bandung dan wilayah Jawa Barat lainnya akan terbebas dari permasalahan lingkungan yang belakangan begitu terjadi secara bertubi-tubi.Â