151 Ribu warga Bandung masih belum punya e-KTP


Bandung.merdeka.com - Jelang berakhirnya perekaman untuk kepemilikan KTP elektronik atau e-KTP, masih ada 151 ribu warga Bandung yang belum mendaftar. Padahal batas waktu pendataan e-KTP akan berakhir pada 30 September.
"Ada sebanyak 151.330 penduduk belum merekam KTP elektronik," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, Popong W Nuraeni, Kamis (25/8).
Saat ini penduduk Kota Bandung yang masuk kategori wajib KTP berjumlah 1.676.893 orang. Mereka yang sudah memiliki KTP sebanyak 1.502.218. "Artinya ada 89,58 persen yang baru terekam e-KTP di Kota Bandung ini," jelasnya.
Kendati jumlah warga yang belum terekam dalam KTP elektronik masih banyak, Popong menyatakan secara bertahap sedang dilakukan perekaman. Pihaknya akan berupaya keras agar target seluruhnya terekam dalam e-KTP bisa selesai di akhir bulan September.
"Mudah-mudahan selesai di akhir September, sebelum batas waktunya," ungkapnya.
Dia mengatakan, tidak begitu menemukan kendala dalam merekam identitas penduduknya. Temuan di lapangan, kendala yang terjadi sifatnya teknis. "Kendala masih bisa diatasi lah. Dan sejauh ini juga tidak ada daerah (kecamatan) yang minim pembuatan e-KTP karena blanko KTP dialokasikan sesuai dengan kebutuhan walaupun belum terpenuhi 100 persen," jelasnya.
Untuk mengejar ketertinggalan, dalam arti merekam sisa penduduk yang belum masuk e-KTP, dia mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Di antaranya yaitu upaya jemput bola melalui pelayanan mobil, termasuk juga layanan weekend service.
"Kami juga terus gencar sosialisasi melalui berbagai media untuk mengimbau warga yang belum merekam agar segera merekam KTP elektroniknya di kecamatan maupun di kantor dinas. Bahkan kami juga sekarang sudah melayani KTP elektronik penduduk luar daerah Kota Bandung," jelasnya.
Meski penduduk daerah lain dilayani pembuatan KTP-nya di Kota Bandung, dia menambahkan itu tak berpengaruh pada ketersediaan blanko KTP elektronik. Dalam 1,5 bulan terakhir, ia mengklaim stok blanko tak pernah kosong walau pihaknya menerima secara bertahap dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Stok blanko sejauh ini cukup aman dan mungkin akan mencukupi untuk satu bulan ke depan," ungkapnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak