Banjir mengancam Bandung di musim kemarau basah

user
Farah Fuadona 25 Juli 2016, 12:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Periode musim kemarau yang disertai hujan (kemarau basah) saat ini berpotensi menimbulkan banjir di Kota Bandung dan sekitarnya. Banjir terutama dimungkinkan terjadi di daerah-daerah yang memiliki saluran pembuangan air (drainase) buruk.
 
Peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Muhamad Iid, mengatakan periode kemarau saat ini akan disertai hujan. Kemarau basah akan terjadi sepanjang Juli sampai September.
 
Sementara musim hujan akan terjadi pada Oktober dan November. Dengan kata lain, hujan akan terjadi sepanjang tahun ini.
 
“Karena itulah sebelum memasuki musim hujan Oktober-November nanti, ada kesempatan bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki saluran-saluran air yang tidak bagus,” kata Muhamad Iid kepada Merdeka Bandung, baru-baru ini.
 
Ia mengatakan, curah hujan periode kemarau basah mencapai 100 milimeter per hari. Sedangkan curah hujan pada periode musim hujan lebih tinggi lagi, yakni 300 sampai 400 milimeter per hari.
 
“Jadi periode kemarau ini kesempatan berbenah sungai dan saluran air untuk menghadapi musim hujan nanti,” tambahnya.
 
Menurutnya, tanpa upaya antisipasi banjir dari sekarang, dikhawatirkan pemerintah daerah di kawasan Bandung Raya akan kewalahan menghadapi musim hujan nanti.
 
Untuk diketahui, BMKG Bandung memprediksi kemarau basah terjadi di Jawa Barat bagian tengah meliputi Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang dan Kota Cimahi.
 
Dalam peta BMKG, wilayah tengah Jawa Barat ditandai dengan warna hijau yang artinya musim hujan. Sedangkan wilayah barat dan timur Jawa Barat ditandai dengan warna kuning yang artinya kemarau.

Kredit

Bagikan