Walhi Jabar sebut area bencana banjir di cekungan Bandung meluas
Bandung.merdeka.com - Hujan makin rajin mengguyur kawasan cekungan Bandung yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat mencatat luasan banjir bertambah.
“Dalam 10 tahun terakhir di cekungan Bandung banjir terjadi di 30 kecamatan,” kata Direktur Walhi Jabar, Dadan Ramdan, kepada Merdeka Bandung.
Menurutnya sebelum tahun 2000 banjir terjadi di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung yang berbatasan dengan Sumedang. Daerah lainnya adalah Solokanjeruk, Majalaya, Dayeuhkolot, dan Baleendah.
“Sekarang meluas di daerah yang secara topografi tidak rendah,” katanya.
Di Kota Bandung sendiri dalam lima tahun terakhir, kata dia, banjir sudah melanda kawasan Pagarsih, Arcamanik, Regol, Buahbatu, Lengkong, Gedebage, Astanaanyar. Ia mencatat ada sekitar 500 ribuan warga yang sudah terdampak banjir.
Saat hujan deras, sungai-sungai di Kota Bandung tak sanggup menampung aliran air. Sungai-sungai yang sering meluap antara lain di utara Bandung adalah Sungai Cipamokolan, Cidurian, Cikapundung, Citepus, Cibeureum dan Cikeruh.
Di bagian selatan adalah Sungai Ciwidei, Cisangkuy, dan Cirasea. Semua sungai tersebut, kata dia, bermuara ke Sungai Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat.
Sebanyak 80 persen air Sungai Citarum, sambung dia, bersumber dari Bandung utara. Maka tidak heran jika tiap musim hujan empat kecamatan di Kabupaten Bandung, yaitu Cieunteung, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah selalu terendam banjir.
“Sementada di hulu yang merupakan tangkapan air sudah berubah dari hutan menjadi hutan beton,” katanya.