Di puskesmas ini pasien nyuntik sendiri, obat diantar ke rumah

user
Muhammad Hasits 03 Desember 2015, 14:56 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Bandung memiliki Puskesmas yang punya program khusus melayani pasien diabetes dan hipertensi. Pasien mendapat kontrol rutin, nyuntik sendiri, setelah itu ia tidak perlu lama ngantre menebus obat di apotek, pasien tinggal menunggu pengantar obat datang ke rumah.

Layanan tersebut dijalankan Puskesmas Talagabodas Bandung sejak 2012 silam dengan nama panjang; Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) One Stop Service Pengelolaan Hipertensi dan Diabetes Melitus.

Kepala UPT Puskesmas Talagabodas Bandung Siska Gerfianti, menjelaskan hipertensi dan diabetes tingkat kejadiannya tinggi di masyarakat, oleh sebab itu masuk program layanan khusus. Dua penyakit tersebut bahkan disebut mother of disease, seseorang yang kena diabet atau hipertensi berpotensi kena komplikasi kebutaan, stroke, jantung, dan gagal ginjal dan harus cuci darah.

"Kalau sudah kena diabetes dan hipertensi komplikasinya banyak, itu sebabnya penyakit itu disebut mother of disease," kata Siska saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Senin (12/10).

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolasis) Puskesmas Talagabodas mulai bergulir sejak 2012. Program ini hasil kerja sama puskesmas dengan BPJS Kesehatan. Program ini memiliki tujuh layanan, pertama; kontrol rutin sebulan sekali; kedua, obat diantar ke rumah pasien sehingga mereka tidak perlu bingung memikirkan obat.

Ketiga dan keempat adalah edukasi yang diberikan pada program penyuluhan dan klub pasien. Di sini dibahas cara melakukan pola hidup sehat, pola makan sehat, pentingnya kepatuhan minum obat, cara nyuntik obat yang benar. Penyuluhan diberikan tenaga medis dan pasien yang sudah terlatih. "Pasien nyuntik sendiri, kita ajarin cara nyuntiknya," katanya.

Klub pasien Prolasis Talagabodas diikuti sekitar 350 pasien yang terbagi ke dalam tujuh klub. Masing-masing melakukan kegiatan mandiri, tidak harus tergantung pada puskesmas. Mereka berkegiatan di dalam dan luar puskesmas, seperti olahraga bersama, pengajian dan lain-lain.

Kelima, pemeriksaan laboratorium dilakukan di laboratorium mitra puskesmas; keenam, SMS reminder untuk mengingatkan agenda pasien; dan ketujuh home visit, yakni program petugas medis mengunjungi rumah-rumah pasien, dalam hal ini puskesmas bekerja sama dengan berbagai instansi.

Sebelum Prolanis berjalan, Puskesmas Talagabodas sering merujuk pasien diabetes maupun hipertensi yang mengalami komplikasi jantung, stroke, dan gagal ginjal ke rumah sakit. Setelah program tersebut berjalan Siska mengklaim angka komplikasi dan rujukan turun hingga di bawah 5 persen.

Diharapkan, program ini membuat pasien lebih mandiri dan mampu memberi edukasi kepada masyarakat lain tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat. Dengan demikian, tingkat kesakitan berkurang dan kunjungan pasien ke rumah sakit maupun puskesmas berkurang pula.

Kredit

Bagikan