Bandung.merdeka.com - Wakil Pimpinan Poyek PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) Tri Agus mengatakan, pembangunan tol dalam kota di Bandung akan dibuat elevated atau melayang di atas jalan. Pondasi untuk konstruksi akan dibangun di atas median jalan.

"Kita memakai elevated (melayang) ya, jadi di atas jalan yang ada," ujar Tri kepada wartawan seusai pertemuan dengan Wali Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Rabu (2/1).

Tri mengungkapkan, meskipun sebagian besar menggunakan lahan milik Pemprov Jabar, namun ada sebagian kecil lahan milik warga yang harus dibebaskan. Meskipun diakuinya jumlahnya sedikit.

"Kalau secara luas memang tidak begitu banyak, karena kita memakai elevated. Paling pinggir pinggirnya yang kena. Jalannya tidak lurus-lurus mungkin ada yang belok sedikit, mungkin ada yang kena sedikit, karena lokasinya di pinggir jalan mungkin kena pagarnya atau halamannya sedikit ini perlu kerjasama, keikhlasan. Apalagi ini kan termasuk proyek kepentingan umum, jadi bukan kayak properti," kata dia.

Tri mengungkapkan, ada empat aspek yang harus dipenuhi sebelum proyek tol dalam kota ini dimulai. Empat aspek tersebut yakni izin desain, pembebasan tanah dan utilitas.

"Kalau keempat-empatnya sudah bebas semua orang kerja enak. Jadi tanahnya harus bebas. Saya sampaikan ke pemprov dan pemkot mohon bantuannya untuk bisa terpenuhi tadi. Mungkin yang desain di kita, izin tanah sama utilitas ada di luar kemampuan kami," ucapnya.

Menurut Tri, pihaknya saat ini masih menunggu perubahan RT/RW yang menjadi salah satu aspek legalitas. Perubahan RT/RW ini berada di tingkat Pemerintah Provinsi.

"Kalau kita mau mulai itu kan, lihat legalitasnya dulu, karena ini belum masuk RT/RW, kita akan masuk RT/RW dulu. Dan alhamdulillah sekarang udah masuk di draf RT/RW provinsi, tinggal nanti dibahas di Raperdanya di bulan September paling cepat," katanya.