Tata Kelola Keselamatan Jalan Dinilai Terbaik, Kota Bandung Raih Tropi IRSA 2018

user
Endang Saputra 13 Desember 2018, 17:39 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung menerima penghargaan Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018. Apresiasi itu diberikan lantaran Kota Bandung dinilai menerapan tata kelola keselamatan jalan.

Penghargaan diserahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Hotel JW Marriott Kuningan Jakarta, Kamis (13/12).

"Alhamdulillah kinerja kita diapresiasi. Ini semua merupakan hasil kerja keras dari semua pihak di Kota Bandung," kata Yana dalam siaran persnya yang diterima Merdeka Bandung.

Indonesia Road Safety Award 2018 merupakan wujud apresiasi terhadap kinerja kota dan Kabupaten dalam penerapan progran tata kelola keselamatan jalan terbaik di wilayahnya. Dalam IRSA 2018, memperlombakan 5 pilar. Dari 5 pilar, Kota Bandung meraih penghargaan di dua pilar. Keduanya yaitu pilar Jalan yang berkeselamatan dan pilar penanganan pra dan paska kecelakaan.

Selain itu, Kota Bandung juga menerima dua penghargaan khusus. Pertama yaitu kota dengan program inovasi terbaik dalam upaya meningkatkan tata kelola keselamatan jalan. Kedua yaitu penghargaan untuk kota terbaik pada program edukasi keselamatan jalan.

Tak selesai sampai di situ, Kota Bandung juga menjadi finalis untuk kategori kota dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. Dengan semua prestasi tersebut, Kota Bandung meraih penghargaan pemenang utama berupa tropi IRSA 2018.

Yana berharap, Kota Bandung bisa terus meningkatkan upaya keselamatan di jalan raya. Sehingga bisa menekan dan mengurangi kecelakaan di jalan raya.

"Kita harus terus berinovasi. Karena yang terpenting adalah keselamatan di jalan raya semakin meningkat," ujarnya.

Diketahui, data dari Korlantas Polri, tahun 2017 masih tercatat sebanyak 98.414 kasus kecelakaan lalu lintas atau turun sekitar 7 persen dibandingkan tahun 2016 yang sebanyak 105.374 kasus. Dampak kecelakaan tersebut merenggut sekitar 24.213 jiwa pada 2017.

Angka ini turun sekitar 6 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang sebanyak 25.859 jiwa. Walauoun mengalami penurunan setiap tahunnya, namin masih relatif tinggi dan diperlukan partisipasi dan kolaborasi semua pihak untuk memujudkan zero accident di Indonesia.

Kredit

Bagikan