Bahaya! Dispangtan imbau warga tak pakai kresek hitam untuk bungkus daging kurban


Ilustrasi hewan kurban
Bandung.merdeka.com - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah mengimbau kepada masyarakat khususnya panitia penyembelihan hewan kurban untuk tidak membungkus daging kurban dengan menggunakan kantong kresek berwarna hitam. Penggunaan kantong kresek berwana hitam dikhwatirkan mengandung bahan kimia berbahaya.
Elly menggatakan, dari surat edaran dari BPOM tentang kantong plastik kresek disebutkan bahwa kantong kresek berwarna terutama hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang yang sering digunakan untuk mewadahi makanan. Dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah berkas wadah pestisida limbah rumah sakit kotoran hewan atau manusia limbah logam berat.
"Karena itu kan didaur ulang, dikhawatirkan ada bekas kimia. Kantong kresek yang berwana hitam mengandung karsinogen yakni zat pewarna yang dapat terakumulasi dengan daging. Sehingga daging langsung nempel," ujar Elly kepasa awak media, Selasa (21/8).
Elly mengungkapkan, untuk dampak jangka pajang dari penggunaan kresek berwarna pada kesehatan dapat memicu berbagai macam penyakit. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada pengurus DKM di mesjid-mesjid Kota Bandung agar menggunakan kresek transparan untuk membungkus daging kurban.
Elly mengimbau kepada masyarakat untuk membungkus daging kurban dengan kantong kresek berwarna putih atau transparan. "Kami sarankan kresek berwarna putih atau tranparan. Tidak mebguunakan kresek berwarna," katanya
Elly pun mengaku telah menyosialisasikan tersebut kepada para pengurus DKM di Kota Bandung. "Kita sarankan kepada pngurus DKM di masjid mesid untuk menggunakan kantong kresek transparan. Kita juga sudah sosialisasikan hal ini kepada para pengurus masjid," katanya.
Elly menambahkan saat pelaksanakan pemotongan hewan kurban besok, pihaknya juga akan melakukan pendampingan dengan menempatkan petugas di sejumlah lokasi di Kota Bandung. Tujuannya untuk ikut melakukan pengawasan saat pemotongan hewan kurban.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak