Jelang Idul Adha, Dispangtan sebar tim satgas pemeriksa hewan kurban

user
Endang Saputra 06 Agustus 2018, 17:47 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Elly Wasliah melepas tim Satgas pemeriksaan hewan kurban, Senin (6/8). Tim ini disebar untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual oleh pedagang di Kota Bandung menghadapi Hari Raya Idul Adha.

"Tim yang kami terjunkan ada 60 orang dimana dibagi enam tim, tiap tim ada 10 orang bergerak ke seluruh pedagang hewan kurban yang ada di seluruh wilayah kota Bandung," ujar Elly kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Jalan Arjuna, Senin (6/8).

Elly mengungkapkan, tim ini akan menyisir pedagang hewan kurban yang ada di Kota Bandung mulai hari ini hingga H-1 Idul Adha. Nantinya hewan kurban yang telah diperiksa dan dinyatakan layak dan sehat akan diberikan kalung sehat. Untuk tahun ini pihaknya menyiapkan 35 ribu kalung sehat bagi hewan kurban yang dinyatakan layak dan sehat oleh petugas.

"Yang sehat itu berarti tidak boleh berpenyakit, seperti matanya jernih, suhu normal, kulitnya mulus tidak ada penyakit kulit, juga hidungnya tidak ada penyakit yang di daerah mulut, itu yang sehat. Kedua untuk yang layak, usia. Tadi kita lihat untuk sapi minimal 2 tahun dan domba usia 1 tahun itu disebut layak dan tidak boleh cacat, kakinya enggak boleh pincang, tanduknya juga harus dua. Itu baru kita anggap layak. Apabila itu memenuhi syarat baik sehat maupun layak maka tim antemortem akan memberikan kalung sehat kepada hewan kurban baik sapi maupun domba," paparnya.

Elly menyebutkan pada tahun lalu, ada 28.139 ekor hewan kurban diperiksa tim dari Dispangtan. Dari jumlah tersebut terdapat 5.313 ekor sapi dan 20.948 ekor domba yang mendapat kalung sehat. Sementara 84 ekor sapi dan 1.794 ekor domba dinyatakan tidak memenuhi syarat dikurbankan karena sakit, belum cukup usia, ataupun jenis kelaminnya betina.

"Untuk sapi yang tidak layaknya ada yang tidak cukup umur ada yg betina. Karena kan harus jantan ini tidak boleh betina. Ada sakit mata. Kalau domba kebanyakan itu karena tidak cukup umur ada juga yg betina, ada yg sakit mata cacar.Itu alasan kenapa kita tidak berikan kalungnya untuk domba maupun sapi," kata dia.

Elly mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah diperiksa dan mendapat kalung sehat bertuliskan tahun 2018. Dia meminta masyarakat juga mewaspadai pedagang nakal yang memalsukan kalung sehat.

"Jangan membeli hewan kurban yang kalungnya tahun 2017, karena tidak sedikit yang mempergunakan kalung sehat tahun kemarin. Kami mengimbau kepada umat muslim yang melakukan ibadah kurban jadi si kalungnya itu harus sampai di masjid. Jadi pada saat datang ke masjid si sapi atau dombanya itu kalung sehatnya harus tetap tertempel. Jadi tidak disalahgunakan oleh pedagang hewan kurban yang nakal. Jadi harus tetap ada di telinganya," ucapnya.

Lebih lanjut Elly mengatakan, pihaknya juga meminta warga untuk mewaspadai penyakit antrax pada hewan kurban. Untuk memastikannya, pihaknyajuga akan memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari asal hewan kueban tersebut.

"Jadi ada 8 endemis antrax di Jabar. Lima kabupaten dan tiga kota. Daerahnya Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kota Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi. Pembeli harus lebih berhati hati saja," ucapnya.

Selain itu Elly pun mengimbau kepada masyarakat Bandung yang di lingkup perumahannya ada penjual hewan kurban tapi ternyata belum didatangi oleh tim satgas pemeriksa hewan kurban, maka bisa menyampaikan informasi alamat lengkap ke nomor telepon 081221610805.

Kredit

Bagikan