Harga ayam melambung tinggi, Pemkot Bandung akan siapkan daging ayam murah

user
Endang Saputra 22 Mei 2018, 16:19 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melakukan langkah antisipasi terkait pergerakan harga daging ayam yang terus melambung tinggi. Dalam beberapa hari harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung sempat menyentuh harga Rp 45 ribu. Harga ini jauh di angka normal sebesar Rp 33 ribu hingga Rp 35 ribu.

Pjs Wali Kota Bandung Muhammad Solihin mengatakan, bahwa Pemkot Bandung melakukan intervensi jika harga ayam telah berada di atas angka Rp 40 ribu. Untuk memulihkan harga, Pemkot Bandung akan menyediakan pasokan daging ayam sebanyak 300 ribu ekor per hari dengan harga lebih murah yakni Rp 33 ribu per kilogram.

"Per hari kita akan menyediakan Rp 300 ribu ekor untuk seluruh pasar di Bandung. Kita akan launching Rabu pekan depan dengan harga Rp 33 ribu per kilogram," ujar Solihin kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (22/5).

Menurut Solihin, Pemkot Bandung akan bekerjasama dengan pihak ketiga sebagai penyedia daging ayam yang menjadi mitra. Nantinya pihak ketiga tetap akan menjual kepada pedagang di pasar. Solihin menyebut pihak ketiga yang akan bekerjasama ini siap mendistribusikan daging ayam hingga 300 ribu ekor perharinya.

"Jadi yang jual nanti tetap pedagang. Harga jual ke masyarakat Rp 33 ribu. Nanti ada perhitungan lain antara pihak perusahaan dan pedagang. Kita pastikan 33 ribu itu ke konsumen," kata dia.

Solihin mengungkapkan, berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional harga daging ayam mulai merangkak naik beberapa hari sebelum bulan Ramadan. Harga bergerak dari Rp 38 ribu per kilogram kemudian Rp 40 ribu, hingga Rp 45 ribu per kilogram. Namun diakuinya saat ini harga mulai kembali berangsur turun.

"Kemarin agak tersendat pasokannya sehingga harganya melambung cukup tinggi. Paling tinggi di Pasar Kosambi, Sadang Serang dan Cihapit. Di Pasar Kosambi kemarin Rp 42 ribu sekarang Rp 40 ribu. Di Pasar Cihapit Rp 42 ribu. Meskipun harga mulai stabil, operasi tetap kita lakukan karena sasaran kita menstabilkan harga jelang lebaran," ucap Solihin.

Lebih lanjut Solihin mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan operasi hingga harga daging ayam berada di angka normal. Hal ini juga dilakukan mengantisipasi kenaikan harga jelang hari Raya Idul Fitri nanti.

"Kita akan lakukan operasi sampai harga ayam normal kembali. Selama harga ayam tidak normal akan kami intervemsi. 300 ribu ekor disiapkan oleh pihak swasta yang jadi mitra kami. Kami tidak berpikir apa-apa hanya untuk menbuat nyaman masyarakat, tidak diganggu dengan harga kebutuhan pokok selama Ramadan dan idul fitri," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Erick Athauriq, mengatakan kenaikan harga daging ayam dikarenakan meningkatnya permintaan dari masyarakat sejak awal Ramadan. Fenomena ini menjadi hampir rutin setiap tahunnya terjadi pada bulan Ramadan.

Menurutnya kebijakan pendistribusian daging ayam beku ini bisa menjadi garansi bagi warga Kota Bandung baik konsumen rumah tangga dan pedagang akan harga daging ayam. Meski tidak bisa menjamin masyarakat akan mau mengkonsumsi daging ayam beku, namun ini bisa menjadi alternatif bagi warga.

"Minimal ada pilihan dan stok. Justru (daging ayam beku) lebih empuk dan lebih higiensi serta tergaransi sertifikasi mulai dari pemotongannya, pembersihan dan pembekuannya," ucapnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak resah dan panik dengan lonjakan harga ayam ini. Ia meyakinkan stok daging ayam di pasar Kota Bandung aman hingga pasca lebaran nanti. Sehingga masyarakat tidak perlu panik membeli dalam jumlah banuak karena takut ketersediannya langka.

"Sampai nanti idul fitri dan pasca idul fitri ayam tetap tersedia. Mudah mudahan warga tidak melaksanakan panic buyying," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Ervan Maksum menambahkan berdasarkan data, jumlah pembelian daging ayam di pasar tradisional di Kota Bandung yakni sebesar 40 ribu ekor ayam perharinya. Dengan stok sebesar 300 ribu ekor per harinya dinilai akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Bandung.

"Kalau di pasar kami konsumsinya 40 ribu ekor ayam perhari itu yang ada di pasar saja. Belum di pasar-pasar induk diluar PD Pasar atau supermarket. Jadi jumlah 300 ribu yang disiapkan itu melebihi stok sehari-hari," katanya.

Kredit

Bagikan