BBPOM Bandung temukan makanan takjil mengandung formalin

BBPOM Bandung
Bandung.merdeka.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menemukan makanan takjil yang mengandung formalin. Hal itu diketahui saat petugas BBPOM melakukan pemerikasaan terhadap makanan dan minunan takjil yang dijual pedagang di sekitar Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Tim BPPOM mengambil sample makanan yang dijajakan para pedagang. Mulai dari kerupuk, cilok, bakso goreng, otak-otak, tutut, gula cingcau dan lainnya. Makanan tersebut kemudian dibawa petugas ke mobil laboratorium BPPOM untuk dilakukan pengujian. Petugas kemudian menemukan adanya kandungan zat kimia formalin dalam makanan tutut.
"Kami melakukan tes sampling, yang positif itu tutut mengandung formalin dari cairan uji sampling warna yang dihasilkan terlihat lebih gelap," ujar Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BPPOM Bandung Dela Triatmani kepada wartawan, Senin (21/5).
Dela mengungkapkan pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Selain itu BBPOM juga meminta pedagang untuk tidak menjual barang dagangannya.
"Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memberi pembinaan kepada penjual. Karena ini pedagang kecil, mungkin karena ketidaktahuannya. Tetapi kami akan cari tahu dari mana, apakah tutut ini dibeli atau dibuat dan diolah sendiri," kata dia.
Menurut Dela, kandungan formalin dalam makanan sangat berbahaya untuk tubuh. Sebab formalin bukan untuk dikonsumsi.
"Kalau formalin tentunya sudah jelas bukan untuk manusia. Jadi tentu bisa berbahaya untuk kesehatan," ucap Dela.
Pihaknya lanjut Dela akan terus melakukan pengecekan terhadap makanan takjil yang dijual para pedagang di bulan Ramadan. Pengecekan akan dilakukan secara berkeliling di tempat-tempat yang banyak menjajakan makanan takjil.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak