Ngabuburit sambil belajar sejarah di museum gedung sate

user
Endang Saputra 16 Mei 2018, 12:33 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menjalani ibadah puasa tanpa ngabuburit, rasanya pasti ada yang kurang. Jalan-jalan sore yang dilakukan sembari menantikan waktu buka puasa ini begitu identik dan biasanya menjadi agenda rutin bagi umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa.

Mengingat hari pertama puasa yang ditetapkan oleh pemerintah jatuh besok, Kamis (17/5), tidak ada salahnya untuk memulai merencanakan waktu ngabuburit bersama teman ataupun keluarga.

Bila biasanya ngabuburit dihabiskan dengan waktu berburu takjil untuk berbuka puasa atau berburu baju baru untuk hari raya Idul Fitri nanti, kini cobalah hal baru. Ngabuburit di museum sambil belajar sejarah tidak ada salahnya untuk dicoba. Soalnya, ini akan menjadi hal seru dan pengalaman tidak terlupakan.

Adalah Museum Gedung Sate yang menyelenggarakan sebuah program ngabuburit di museum selama bulan suci Ramadan. Agenda ini diselenggarakan guna mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan positif selama berpuasa.

Kepala bagian humas publikasi dan dokumentasi biro humas protokol dan umum pemerintah provinsi jawa barat, Ade Sukalsah mengatakan, program ngabuburit ini untuk pertama kalinya diselenggarakan. Mengingat museum ini baru saja dibuka pada Desember 2017 lalu.

"Ngabuburit ini akan dimulai pada H plus dua puasa, artinya dimulai Sabtu ya. Nanti pengunjung akan diajak untuk berkeliling museum dan karena kami bekerjasama dengan Gesa Kopi, pengunjung juga akan diajak untuk lebih mengenal kopi Jawa Barat," ujar Ade kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Museum Gedung Sate, Selasa (15/5) malam.

Ade menjelaskan, selama bulan puasa, museum akan buka mulai pukul 14.00 hingga 19.00 WIB. Pengunjung museum yang tertarik untuk mengikuti kegiatan ngabuburit akan dikenakan biaya Rp 85 ribu.

Dengan biaya tersebut, pengunjung akan mendapatkan makan untuk berbuka puasa serta segelas kopi dari Gesa Kopi yang lokasinya berdampingan dengan Museum Gedung Sate.

"Pengunjung akan mengikuti kegiatan tour museum, kalau dirasa masih kurang, bisa berkeliling Gedung Sate untuk lebih mengenal pusat pemerintahan Jawa Barat. Misal pada area lobby atau sekitar taman," papar dia.

Untuk program ini, pihaknya menyediakan pemandu khusus yang akan mendampingi pengunjung untuk lebih tahu peruhal sejarah dan seluk-beluk Gedung Sate.

"Ada enam pemandu khusus selama bulan Ramadan yang akan menjelaskan tentang Gedung Sate selama berkeliling museum. Kami harap dengan adanya program ini, antusiasme pengunjung sangat tinggi. Mengingat hari biasa juga jumlah kunjungan bisa mencapai 500 orang setiap harinya," katanya.

Kredit

Bagikan