Cara Nurul Arifin tekan angka kemiskinan di Bandung

user
Muhammad Hasits 01 April 2018, 14:58 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Nurul Qamaril Arifin mengatakan, masih banyaknya warga miskin di Bandung menunjukan terjadinya ketimpangan kesejahteraan di antara warga Bandung. Pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung tidak diikuti dengan terjadinya kesejahteraan sosial masyarakat.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinsos Kota Bandung, diketahui Jumlah warga miskin di kota Bandung mencapai 117 ribu kepala keluarga (KK) atau 444 ribu jiwa. Jumlah ini berdasarkan data dari basis data terpadu (BDT) nasional tahun 2017.

"Masalah di Bandung ini kan yang menonjol ada ketimpangan kesejahteraan. Nah ini yang harus diminimalisir," ujar Nurul kepada wartawan di sela kegiatan kampanyenya di Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanananyar, Sabtu (31/3).

Menurut dia, jika ketimpangan ekonomi terus dibiarkan dapat menimbulkan gesekan di antara masyarakat. Sehingga diperlukan penanganan segera melalui pemberdayaan ekonomi.

"Kalau ketimpangan kesejahteraan dibiarkan kemudian masyarakat miskinnya bertambah Saya kira ini bisa menimbulkan gesekan atau konflik sosial. Ini engga bagus," katanya.

Nurul mengungkapkan, pasangan Nurul-Ruli sudah menyiapkan program untuk mengurangi angka kemiskinan di Kota Bandung disamping program penanggulangan kemiskinan yang sudah digulirkan oleh pemerintah pusat melakui Kemensos. Menurutnya, untuk mengurangi angka kemiskinan harus berangkat dari pemberdayaan ekonomi warganya.

Nurul mengatakan, pasangan Nurul-Ruli memiliki program bernama 'Balik Bandung'. Pihaknya akan melibatkan pengusaha Bandung atau pemilik modal yang berada di luar kota untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Nantinya ada pemerintah dalam hal ini berlaku sebagai fasilitator untuk mempertemukan mereka, baik pelaku usaha kecil ataupun yang belum mempunyai modal untuk dipertemukan dengan pemilik  modal ini. Kemudian pemerintah memfasilitasi hingga akhirnya mereka ketemu.

Sementara Calon Wali Kota Bandung Oded M Danial juga mengakui jika masih banyak warga miskin di Kota Bandung. "Kami ini kan masih ada angka kemiskinan ya. Saya kira inilah yang dikatakan kita harus melanjutkan, menyempurnakan, memperbaiki, mengurangi angka kemiskinan di Bandung," ujar Oded.

Oded tak menampik jika persoalan kemiskinan ini membuat ketimpangan ekonomi di Kota Bandung. Meski pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung berada di angka 7 persen, namum angka gini rationya berada di angka 0,42. "Gini ratio itu kan ketimpangan. Nah Saya kira di Kota Bandung walaupun dari sisi transaksi jual beli ekonomi sangat tinggi tapi tidak dinikmati oleh orang Bandung. Berarti ini adalah sesungguhnya ada hal yang harus kita selesaikan," katanya.

Oded mengaku telah memiliki program untuk menurunkan angka kemiskinan. Salah satunya dengan memfasilitasi masyarakat lewat program warung warga mandiri. "Saya ingin meningkatkam daya beli masyarakat dengan program  warung warga mandiri. Jadi nanti setiap kelurahan itu akan dibuat warung tapi warung itu milik warga masyarakat. Dan masyarakat belanja ke situ semuanya dan harga yang ditentukan lebih murah. Supaya nanti sembako murah itu bukan hanya insidentil tapi mereka setiap saat mendapatkan harga murah," ucapanya.

Kredit

Bagikan