Ini proses evakuasi mobil dari dasar Sungai Cipamokolan di Antapani Bandung

user
Endang Saputra 21 Maret 2018, 18:07 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Petugas dari dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung akhirnya berhasil mengangkat mobil xenia hitam tahun 2008 bernopol D 1043 UI milik Adang Priyatna (60), warga RT 04 RW 16 Komplek Pondok Alam Resik yang sempat hilang karena terbawa arus banjir bandang sejak pada Selasa (20/3) kemarin.


Petugas Diskar PB dibantu kepolisian dari Polda Jabar, berhasil mengangkat mobil dari dasar sungai dengan menggunakan dua unit Truck Crane Resque.

Proses evakuasi memakan waktu hampir sekitar 1 jam dari mulai pukul 13.00 WIB hingga 14.00 WIB. Petugas sebelumnya menarik bangkai mobil dari tengah-tengah sungai ke sisi sungai. Setelah itu dikaitkan ke Crane untuk selanjutnya diangkat ke atas.

Diketahui, Adang Priyatna (60) sang pemilik mobil menceritakan awal mula mobilnya terbawa arus banjir, saat hujan turun mobilnya tengah diparkir di rumahnya. Pada sore hari, Adang yang sedang tidak berada di rumah mendapat informasi dari anaknya bahwa terjadi banjir di kawasan Komplek Pondok Alam Resik.

Aliran banjir masuk ke dalam rumah hingga menyapu seluruh perabotan. Saking derasnya banjir, mobil Xenia hitam yang sedang terparkir di garasi rumahnya terbawa hanyut.

"Begitu diberi informasi dari anak saya, saya langsung bergegas ke rumah. Tidak 10 menit sampai rumah, mobil sudah hanyut," ujar Adang kepada wartawan di lokasi.

Setelah mengetahui mobilnya terbawa hanyut, Adang langsung mencarinya dengan harapan dapat ditemukan. Namun hingga malam hari usahanya belum membuahkan hasil.

Namun pada Rabu (21/3) pukul 1 dinihari, anaknya mendapat informasi dari petugas linmas kelurahan bahwa ada mobil yang ditemukan di aliran sungai Cipamokolan di wilayah Antapani. Pagi harinya dia mengecek ke lokasi. Dari plat nomor yang nasih terpasang, dia memastikan bahwa mobil yang berada di tengah sungai tersebut merupakan miliknya.

"Ya pagi tadi saya cek kesini. Ternyata benar itu mobil saya," kata dia.

Adang mengaku tidak habis pikir dengan banjir yang menghanyutkan mobilnya. Padahal jarak dari rumah ke sungai cukup jauh.

"Jarak dari garasi ke sungai itu sekitar 100 meter. Padahal ada 3 rumah sebelum ke kali Cipamokolan. Jadi saking deras air sampai menjebol tembok pemisah dengan sungai. Pada saat itu kondisinya semua kebanjiran. Saya juga enggak sempat nyelamatkan barang-barang," katanya.

Kredit

Bagikan