Banjir bandang terjang Cicaheum, ini analisis dari BMKG

Banjir bandang di kawasan Cicaheum
Bandung.merdeka.com - Hujan deras yang melanda Kota Bandung pada Selasa (20/3) kemarin membuat banjir bandang di kawasan Cicaheum, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati. Akibat dari banjir tersebut sempat membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh akibat genangan air bercampur lumpur di jalan raya.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung Muhamad Iid Mujtahiddin menganalisis penyebab hujan lebat yang membuat banjir Bandang di Cicaheum kemarin.
Menurut dia, berdasarkan pantauan citra satelit terdapat pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) di sekitar wilayah Bandung bagian timur tepatnya di sekitar wilayah Kabupaten Bandung bagian Utara (KBU) dan sekitarnya pada pukul 15 : 00 WIB dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
Selain itu penyebab hujan juga disebabkan faktor regional yakni adanya pertemuan angin (konvergensi) serta adanya belokan angin (shearline) di sekitar wilayah KBU. Sehingga berpotensi terhadap pembentukan awan-awan konvektif potensial hujan.
"Kemudian juga faktor global karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan-awan potensial hujan," ujar Iid kepada wartawan, Rabu (21/3).
Dari hasil pengamatan di pos hujan Lembang tercatat curah hujan mencapai 45,0 mm. Hal ini masuk dalam kategori sedang hingga lebat.
"Dari data pos hujan yang tersedia diwakili oleh pos hujan Lembang (bagian kawasan KBU) curah hujan yang tercatat dalam kategori sedang bahkan hingga lebat," kata dia.
Lebih lanjut Iid menambahkan, berdasarkan data klimatologi, pada bulan Maret merupakan bulan dengan curah hujan paling tinggi untuk wilayah Bandung.
"Pada saat ini masih merupakan periode musim hujan(PMH)yang diprakirakan masih berlangsung hingga bulan Mei," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak