Banjir bandang terjang Cicaheum, ini analisis dari BMKG

user
Endang Saputra 21 Maret 2018, 12:16 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Hujan deras yang melanda Kota Bandung pada Selasa (20/3) kemarin membuat banjir bandang di kawasan Cicaheum, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati. Akibat dari banjir tersebut sempat membuat arus lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh akibat genangan air bercampur lumpur di jalan raya.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung Muhamad Iid Mujtahiddin menganalisis penyebab hujan lebat yang membuat banjir Bandang di Cicaheum kemarin.

Menurut dia, berdasarkan pantauan citra satelit terdapat pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) di sekitar wilayah Bandung bagian timur tepatnya di sekitar wilayah Kabupaten Bandung bagian Utara (KBU) dan sekitarnya pada pukul 15 : 00 WIB dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.

Selain itu penyebab hujan juga disebabkan faktor regional yakni adanya pertemuan angin (konvergensi) serta adanya belokan angin (shearline) di sekitar wilayah KBU. Sehingga berpotensi terhadap pembentukan awan-awan konvektif potensial hujan.

"Kemudian juga faktor global karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan-awan potensial hujan," ujar Iid kepada wartawan, Rabu (21/3).

Dari hasil pengamatan di pos hujan Lembang tercatat curah hujan mencapai 45,0 mm. Hal ini masuk dalam kategori sedang hingga lebat.

"Dari data pos hujan yang tersedia diwakili oleh pos hujan Lembang (bagian kawasan KBU) curah hujan yang tercatat dalam kategori sedang bahkan hingga lebat," kata dia.

Lebih lanjut Iid menambahkan, berdasarkan data klimatologi, pada bulan Maret merupakan bulan dengan curah hujan paling tinggi untuk wilayah Bandung.

"Pada saat ini masih merupakan periode musim hujan(PMH)yang diprakirakan masih berlangsung hingga bulan Mei," katanya.

Kredit

Bagikan