Tahun Ini, Pemkot Bandung ditargetkan proyek kolam retensi rampung
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membangun tiga kolam retensi pada tahun 2018 ini, untuk mengantisipasi persoalan banjir musiman.
Di sisi lain, Pemkot Bandung juga terus berupaya memperbaiki sistem drainase. Setelah kolam retensi Sarimas, kini Pemkot Bandung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk membangun kolam retensi Sirnaraga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Arief Prasetya mengatakan, kolam retensi yang akan dibangun yani di Sirnaraga, serta dua di wilayah Gedebage.
"Untuk di Sirnaraga saat ini sedang persiapan lelang. Kemudian untuk di Gedebage ini masih dalam perhitungan. Di Gedebage itu ada dua, satu yang ada masjid terapung oleh provinsi luasnya 7 hektar dan kedalaman 3 meter. Satu lagi di depan Pasar Induk (Gedebage)," ujar Arief kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Kamis (14/3).
Menurut Arief, kota Bandung perlu membangun banyak kolam retensi. Keberadaan kolam retensi ini berfungsi sebagai rem air sehingga air tidak tidak langsung ke pembuangan.
"Prinsipnya retensi itu rem air, menahan air. Sehingga air tidak langsung ke pembuangan tetapi ditampung seperti Pagarsih. Jadi kami memenej air agar tidak merugikan warga," kata dia.
Arief mengungkapkan, kolam retensi di Sirnaraga nantinya menjadi penampungan air dari Sungai Citepus. Sementara kolam retensi di Gedebage menjadi penampungan air dari Sungai Cinambo, Cidurian, Cikileuy.
"Ini harus kita bereskan. Namun karena ada beberapa stakeholder yang terlibat seperti Balai Besar Wilayah Sungai(BBWS), PU Pusat, kita koordinasi dulu," ucapnya.
Arief mengungkapkan pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 11-12 miliar untuk wilayah Gedebage.
"Sehingga di kemudian hari jika musim hujan mudah-mudahan sungai efektif," katanya.