Satpol PP gelar penertiban di jalan Punawarman Bandung
Bandung.merdeka.com - Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali menjamur di Jalan Purnawarman padahal Pemkot Bandung sudah merelokasi puluhan pedagang ke lahan parkir milik Bandung Electronic Center (BEC). Sebab kawasan tersebut harus steril dari PKL karena merupakan jalur pedestrian.
Anggota Satpol PP Kota Bandung menertibkan puluhan lapak PKL yang berjualan di sepanjang Jalan Purnawarman, Rabu (21/2). Dengan menggunakan truk, anggota Satpol mengangkut lapak-lapak PKL yang berjualan di kawasan tersebut.
Kepala Satpol PP Kota Bandung Dadang Iriana mengatakan, pihaknya terpaksa menertibkan lapak PKL yang nekat berjualan. Padahal pihaknya telah melarang para pedagang untuk berjualan di kawasan itu.
"Kita tertibkan pedagang yang membandel. Karena memang di lokasi itu memang dilarang berjualan," ujar Dadang kepada wartawan.
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan Satpol PP merupakan kegiatan rutin. Adanya gelaran Pilkada tidak mengendurkan kinerja satpol PP untuk melakukan penegakan aturan di lokasi yang memang dilarang.
"Ini merupakan kegiatan rutin.Titik penertiban hari ini tidak hanya di jalan Purnawarman tetapi juga Saparua dan jalan Pasupati," katanya.
Seperti diketahui,Pemkot Bandung merelokasi puluhan pedagang yang berjualan di trotoar Jalan Purnawarman. Para pedagang sepakat direlokasi ke lahan parkir milik BEC yang masih berada di Jalan Purnawarman.
Namun saat ini masalah kemudian muncul, saat pihak pengelola BEC akan membangun gedung parkir di tempat relokasi para PKL. Kondisi membuat pedagang harus pindah sementara waktu selama masa pembangunan dari tempat relokasi tersebut.
"Tahun lalu kami direlokasi ke parkiran BEC, sekarang parkirannya akan dibangun gedung parkir, katanya pekerjaannya selama sembilan bulan. Kami bingung harus berjualan di mana selama pembangunan,"ujar Koordinator PKL Purnawarman Jalal Saputra kepada wartawan saat ditemui di sela aksi, Kamis (16/3).