Setelah Pulau Jawa, Telkom bidik Sumatera untuk percepatan digitalisasi

user
Mohammad Taufik 09 Februari 2018, 10:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Setelah sukses melakukan percepatan digitalisasi di Pulau Jawa, kini PT Telkom membidik Pulau Sumatera. Dengan menghadirkan Digital Innovation Lounge (DILO) di Kota Padang, ini menjadi salah satu strategi awal yang dilakukan.

Direktur Digital and Strategic Potfolio PT Telkom, David Bangun, mengatakan bila melihat banyaknya digitalpreneur sukses asal Sumatera, agaknya tak heran jika percepatan digitalisasi sudah saatnya dilakukan di Sumatera.

Kata dia, beberapa nama yang telah sukses di antaranya adalah Fery Unardi pendiri Traveloka, Fajrin Rasyid (Bukalapak), Budi Isman (Smartpreneur), Masril Koto (Bank Tani), M. Isman Usman (Ruangguru) dan Hanif Dinada (INFOKES).

"Alasan lain kami hadir di Sumatera adalah sudah terdapat beberapa komunitas startup dan digital potensial di sini. Ada beberapa perguruan tinggi dan SMK, serta tumbuh beberapa inkubator bisnis yang dapat saling bersinergi dengan PT Telkom," ujar David kepada Merdeka Bandung, Kamis (8/2).

Ia menjelaskan, kehadiran DILO di Padang berupaya untuk memunculkan ide-ide baru dalam mengembangkan bisnis digital serta digitalisasi Sumatra Barat di berbagai sektor kehidupan.

"Masyarakat Sumatra Barat dapat merasakan dampak positif digital yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi, pendidikan, perdagangan, pariwisata, dan keamanan," katanya.

David mengatakan, pihaknya merilis pusat kreativitas digital tersebut untuk memunculkan calon-calon startup digital yang tangguh dari Sumatra Barat.

Kemudian, melahirkan profesional bidang digital yang mampu mendukung digitalisasi Indonesia, dan munculnya pemahaman tentang inovasi digital, bisnis digital, dan pemanfaatan digital bagi pertumbuhan masyarakat.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan akan sama dengan DILo di kota sebelumnya. Seperti knowledge sharing/expert session, kegiatan pelatihan teknis, bisnis, dan desain, roadshow DILo, kompetisi digital, DILo Festival, pra-inkubasi, startup pitching, hingga program persiapan pembentukan startup digital kepada para founders.

"Kami berharap DILO Padang dapat dimanfaatkan secara optimal dan saling menjaga fasilitas yang telah dibangun. Para pihak bisa mewujudkan digitalisasi Sumata Barat, sehingga dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat dan Indonesia sekaligus akan lahir startup-startup baru dan berkualitas," ujarnya.

Sebagai informasi, sejak 2009 Telkom telah berinisiatif membangun industri kreatif digital di Indonesia melalui program Indigo dengan memberikan apreasiasi kepada para generasi muda yang berhasil mengembangkan produk-produk IKD.

Tahun 2013 sampai saat ini, sambung David, program Indigo diperluas dengan melakukan pembinaan terhadap para digital talents dan startup untuk merealisasikan ide-ide briliannya dan terus tumbuh menjadi startup yang berdampak besar bagi Indonesia.

"Indigo Creative Nation sejalan upaya Pemerintah mengembangkan ekonomi digital sebagai enabler pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Sejak tahun 2013 kami telah menginkubasi 102 startup. Sekitar 40 startup telah komersial atau monetize, bahkan 15 startup telah mendapatkan pendanaan tambahan dari para investor dalam dan luar negeri," katanya.

Model pembinaan diawali pembinaan para talent yang disebut tahap nurturing creativity, yang dilakukan di Digital Innovation Lounge atau DILO. Selanjutnya, startup yang telah memenuhi kriteria dapat mengikuti seleksi pada program inkubasi dan akselerasi Indigo Creative Nation.

Program Indigo Creative Nation ini pun sejalan agenda transformasi Telkom menjadi digital telco company, sehingga terdapat peluang yang besar bagi startup untuk berkolaborasi dan tumbuh bersama Telkom Group yang telah memiliki hampir 200 juta pelanggan.

Kredit

Bagikan