Distan himbau masyarakat tak bungkus daging kurban dengan kresek hitam

Kambing
Bandung.merdeka.com - Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membungkus daging kurban dengan menggunakan kantong kresek berwarna hitam. Penggunaan kantong kresek berwana hitam dikhwatirkan mengandung bahan kimia berbahaya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah menuturkan kantong kresek berwarna, terutama berwana hitam merupakan produk daur ulang yang mengandung bahan kimia berbahaya. Dalam proses daur ulang tersebut, tidak diketahui riwayat penggunaannya telah digunakan untuk apa sebelumnya.
"Kantong kresek itu merupakan hasil proses daur ulang. Kita tidak tahu apakah bahan daur ulang itu sisa pestisida, atau bahan kimia yang berbahaya bagi manusia lainnya,” ujar Elly kepada wartawan di sela pemantauan pemotongan hewan kurban di Masjid Al Istiqomah, Jalan Taman Citarum, Jumat (1/9).
Menurut Elly, dari surat edaran dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tentang kantong plastic kresek disebutkan bahwa kantong kresek berwarna terutama hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang yang sering dgunakan untuk mewadahi makanan. Dalam proses daur ulang tersebut riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui, apakah berkas wadah pestisida limbah rumah sakit kotoran hewan atau manusia limbah logam berat dan lain-lain.
Menurut dia, kantong kresek yang berwana hitam mengandung karsinogen yakni zat pewarna yang dapat terakumulasi dengan daging. Sehingga dikhawatirkan daging akan terkontaminasi dengan zat tersebut.
Untuk itu Elly mengimbau kepada pengurus DKM di mesjid-mesjid Kota Bandung agar menggunakan kresek transparan untuk membungkus daging kurban. Jika terpaksa, kantong kresek masih bisa digunakan asal tidak langsung bersentuhan dengan daging kurban.
“Kita sarankan pakai plastik transparan. Kalaupun pake kresek berwarna hitam, harus ada media dulu antara daging dengan kantong kresek, jangan langsung menempel ke kantong kreseknya,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak