Tim pemeriksa di Bandung, temukan seribuan hewan tak layak kurban

Hewan kurban
Bandung.merdeka.com - Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung masih menemukan adanya hewan yang tidak layak kurban. Hal ini berdasarkan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijual oleh para pedagang di wilayah Kota Bandung.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pangan Pertanian Kota Bandung, Galih Praasih mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim pemeriksa hewan kurban sejak 16 Agustus lalu. Tim pemeriksa ini bertugas untuk memeriksa hewan kurban dari aspek kesehatan dan kelayakan.
Selama hampir dua pekan di lapangan, pihaknya telah memeriksa 14.313 hewan kurban yang terdiri dari sapi sebanyak 3.431 ekor dan domba sebanyak 10.882 ekor. Dari jumlah tersebut sapi yang masuk dalam ketegori layak dan sehat sebanyak 3.396 ekor, sementara sapi tidak layak sebanyak 35 ekor. Untuk domba layak dan sehat sebanyak 9.840 ekor dan domba tidak layak ada 1.042 ekor.
"Ini berdasarkan hasil pemeriksaan hewan kurban sampai tanggal 28 Agustus 2017," ujar Galih kepada Merdeka Bandung melalui pesan singkat, Selasa (29/8).
Menurut Galih, jika dikalkulasikan ada 1.077 hewan kurban sapi dan domba yang masuk dalam kategori tidak layak . Sebagian besar hewan kurban yang tidak layak ini karena belum cukup umur
"Secara syariat agama Islam, bahwa usia untuk sapi sudah di atas 2 tahun, sementara untuk domba di atas 1 tahun," katanya.
Untuk itu, Galih mengimbau kepada masyarakat untuk memilih hewan kurban yang sudah diperiksa oleh petugas pemeriksa hewan kurban dari Dinas Pangan dan Pertanian. Hewan kurban yang sudah diperiksa ditandai dengan pemberian kalung bertuliskan sehat dan layak 2017.
"Kita sudah sebar 13.236 kalung sehat untuk hewan kurban yang telah memenuhi kriteria sehat dan layak. Untuk itu kami mengimbau
agar masyarakat Kota Bandung membeli hewan qurban yang sudah diberi kalung sehat dan layak. Dan harus dilihat juga tahunnya 2017," ungkapnya.
Galih menambahkan bahwa tim pemeriksa kesehatan hewan kurban (ante mortem) akan terus bergerak hingga H-1 Idul Adha di 30 kecamatan di Bandung. Sementara tim pemeriksa kesehatan daging hewan kurban (post mortem) akan bergerak hingga H+2 Idul Adha (Hari Tasyrik).
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak