Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung terjunkan 60 petugas periksa hewan kurban

user
Farah Fuadona 16 Agustus 2017, 12:35 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung melepas 60 petugas  untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di seluruh wilayah Kota Bandung. Pemeriksaan dijadwalkan dimulai sejak hari ini hingga H+2 Idul Adha (hari Tasyrik).

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah menuturkan satgas pemeriksaan kesehatan hewan kurban terdiri dari 6 tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 10 orang petugas. Tim ini akan bergerak ke 30 kecamatan di Kota Bandung.

"Alhamdulillah pada hari ini kami melepas Satgas pemeriksaan hewan kurban tahun 2017 di kota Bandung. Kami melepas dua tim dimana tim pertama adalah tim pemeriksa kesehatan hewan kurban sebelum dipotong (ante mortem) sebanyak 60 orang yang bagi jadi 6 tim. Tim yang kedua adalah tim pemeriksa kesehatan daging kurban ( post mortem). Tim ini akan bertugas mulai hari raya Idul Adha sampai hari H + 2 hari tasyrik," ujar Elly kepada wartawan seusai acara pelepasan di kantornya.

Menurut Elly, selain bertugas memeriksa kesehatan hewan kurban, tim ini juga akan melakukan monitoring  semua pedagang hewan kurban yang berjualan di pinggir jalan. Selain itu juga tim ini bertugas menyeleksi dan mengidentifikasi persyaratan hewan kurban.

"Jadi kami sangat melihat betul dari aspek persyaratan baik secara syariat  agama Islam, bahwa usia untuk sapi sudah di atas 2 tahun, sementara untuk domba di atas 1 tahun. Selain juga juga dilihat dari aspek kesehatannya," katanya

Menurut Elly, hewan yang sudah dicek dan terbukti sehat, akan diberi kalung bertuliskan layak dan sehat. Pihaknya menyiapkan 35 ribu kalung sehat untuk disebar kepada hewan kurban di Kota Bandung  yang  telah memenuhi kriteria sehat dan layak.

"Jadi kami tidak sembarang memberikan kalung sehat kepada hewan kurban. Apabila tidak memenuhi persyaratan karena tidak layak atau karena aspek kesehatannya belum terpenuhi, maka tidak akan diberi kalung sehat," ungkapnya

Elly  pun mengimbau kepada masyarakat  untuk  membeli hewan kurban yang telah diberi kalung sehat. Dengan adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas  diharapkan dapat memberikan  rasa aman bagi masyarakat kota Bandung.

Berdasarkan catatan, pada tahun 2016 ada 5.786 ekor sapi yang dijual di Kota Bandung. Namun dari jumlah tersebut  jumlah sapi yang dipotong lebih besar yakni sebanyak 6906 ekor. Menurut Elly junlah tersebut lebih besar karena  sebagian masyarakat ada yang  membeli sapi dari luar Kota Bandung. Adapun untuk sapi tidak layak ada 9 ekor. Sementara untuk Domba yang dipasarkan  di kota Bandung ada 20.054. Dari jumlah tersebur, yang tidak layak ada 1.163 ekor. Hewan kurban yang tidak layak ini kata Elly sebagian besar karena  belum cukup umur dan sakit.

Elly menambahkan dari hasil temua  tim post mortem, dari pemeriksaan 6.906 ekor sapi, ada 57 ekor yang terindentifikasi terjangkit penyakit hati.

"Hatinya dibuang sebanyak 11,75 kg.  Itu karena teridentifikasi penyakit cacing. Sementara untuk domba ada 34 ekor, dimana hati yang dibuang ada 21 kg," pungkasnya.

Kredit

Bagikan