Peringati Hari Veteran, Pemkot Bandung gelar berbagai acara
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mencanangkan sejumlah program yang pro terhadap veteran. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada para mantan pejuang yang telah mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Republik Indonesia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung, Dedi Sopandi mengatakan, Bandung merupakan kota ramah pejuang, karena satu-satunya pemerintah daerah yang menempatkan bidang khusus lansia yang di dalamnya termasuk veteran.
“Para veteran diurus oleh bidang khusus lansia. Ini menunjukkan komitmen kami dalam rangka menghargai sejarah, menghargai perjuangan mereka lewat aksi nyata bukan ucapan belaka,” ujar Dedi dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung, Jumat (11/8).
Menurut dia, kebijakan itu sama sekali berbeda dengan daerah lainnya yang menempatkan urusan lansia di bidang rehabilitasi sosial. Artinya, urusan lansia termasuk di dalamnya veteran tidak terpisah dari urusan pra keluarga sejahtera maupun PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial).
“Itu yang salah. Para veteran seringkali tersinggung dengan kebijakan pengurusan yang tidak terpisah dari urusan Pra KS dan PMKS,” katanya.
Jika melihat program-program di negara maju, kata Dedi hak anak, pejuang maupun lansia itu didahulukan seperti bus gratis ataupun lainnya. “Di kita belum sampai ada bus gratis bagi veteran. Kami ada upaya menuju ke sana. Namun butuh waktu, regulasi, dan pembiayaan,” ucapnya.
Dedi menambahkan, dalam rangka memperingati Hari Veteran Nasional tahun 2017, pihaknya sudah dan akan menggelar serangkaian kegiatan. Di antara kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah Bazzar murah, Sosialisasi Jiwa, Semangat, Nilai-nilai (JSN) ’45, Lomba foto, Saresehan, dan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
“Minggu tanggal 20 Agustus nanti kami juga akan menggelar helar festival dari car free day Dago. Di dalamnya ada parade kendaraan zaman dulu, ada Paskibra, kelompok sepeda onthel dan lainnya. Parade dilepas oleh Pak Wali Kota yang rencananya akan naik jeep tahun 1950an. Titik akhir parade ini di Balaikota,” ucap Dedi.
Selain itu lanjurt Dedi, di Balaikota juga akan digelar teatrikal tentang K.H. Muhyidin yang memimpin hisbullah untuk memukul mundur pasukan NICA dari daerah Bandung Utara. Kyai yang dikenal dengan nama Mama Pagelaran ini tidak lain merupakan kakek Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
“Di samping tempat teatrikal, akan ada stand seperti pengobatan untuk para veteran. Ada juga seremonial yang di dalamnya ada pidato Bung Karno untuk veteran yang disampaikan oleh Pak Wali Kota. Sorenya ada culinary night di Jalan Braga pendek dan juga ada teatrikal peristiwa penurunan bendera Belanda di gedung Dennis (sekarang kantor Bank bjb),” pungkasnya.