Golkar beri sinyal usung Nurul Arifin maju Pilwalkot Bandung

user
Muhammad Hasits 02 Juli 2017, 14:13 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Partai Golkar memberi sinyal kuat untuk mengusung Nurul Arifin pada Pilwalkot Bandung 2018. Sebagai kader, Nurul Airifin dinilai memiliki bekal kepemimpinan yang baik untuk meneruskan tugas Ridwan Kamil yang habis tahun depan sebagai Wali Kota Bandung.

"Saya kira kesan pertama, kalau memang Nurul Arifin ini ingin maju di Bandung enggak akan begitu sulit," kata Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham saat ditemui di kawasan Stasion Bandung, Sabtu (1/7).

Menurutnya, malang melintang di dunia keartisan sejak tahun 1980 memang membuat namanya tidak sulit untuk dikenali warga Bandung. Latar belakang artis itu juga dikolaborasikan dengan kemampuannya di bidang akademisi. Sebagai kader yang cukup aktif di Golkar, jiwa kepemimpinan Nurul juga sudah terasah ketika berada di DPR RI.

‎"Ini yang diperlukan untuk kepemimpinan Bandung ke depan. Artis pintu masuk, setelah di dalam kemampuan akademisi ini bisa membuat berkompetensi. Dan leadership itu politisi. Perpaduan itu membuat masyarakat Bandung bisa melihat visi Nurul. Sehingga tidak ada alasan DPP enggak menugaskan Nurul untuk maju di Bandung," imbuhnya.

Meski belum ada keuputusan bulat, namun kata Idrus warga Bandung membutuhkan sosok pemilik nama lengkap Nurul Qomaril Arifin. "Bandung adalah sebuah kota dinamis dan dari sisi proyeksi ke depan kota rasional. Kita yakin memenuhi kriteria itu," terangnya.

Nurul Arifin sendiri merasa jika kepercayaan itu diberikan padanya akan semaksimal mungkin menjawab tantangan tersebut dengan baik. Dia meminta warga Bandung bisa rasional untuk menentukan pemimpinnya lima tahun ke depan.

"Saya sebagai artis dan politisi dan apalah itu memang sudah merasa matang dari saya. DPP ingin berikan kesempatan untuk menjadi leader di kota Bandung. Kalau jadi pemimpin kita harus buktikan kepiawaaian saya. Saya terhormat rasanya didorong Golkar (maju Pilwalkot Bandung). Jadi warga jangan kenal bintang film dan populernya saja. Memberikan kepercayaan saya sebagai seorang penerusnya kang Emil yang bisa menjadi kebangaan warga Bandung dan meneruskan apa yang belum dikerjakan itu adalah suatu kehormatan," terang perempuan kelahiran Bandung 1966 silam.

Kredit

Bagikan