Cara komunitas humas di Bandung menangkal kabar hoax
Bandung.merdeka.com - Kecanggihan teknologi dewasa ini tentu tak hanya menimbulkan efek positif bagi masyarakat, namun ada pula efek negatif yang dirasakan. Salah satunya adalah dengan penyebaran berita bohong atau hoax yang terjadi pada media sosial. Isu hoax kini bisa didapatkan masyarakat dengan mudah, yakni hanya dalam genggaman tangan melalui telepon seluler pribadi.
Banyaknya berita hoax yang menyebar dengan mudah membuat Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) memutar otak agar bisa menangkal isu-isu tidak benar yang bisa membuat nama baik sebuah perusahaan menjadi rusak. Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan menggelar kegiatan rutin bertajuk Coffee Morning.
Ketua Perhumas BPC Bandung atau Jawa Barat, N. Nurlaela Arief mengatakan, Coffee Morning merupakan kontribusi aktif, sumbangsih pro aktif Perhumas BPC Bandung atau Jawa Barat kepada para anggota secara khusus dan umumnya kepada khasanah perhumasan di tanah air.
"Coffee Morning adalah kegiatan berbagi pengalaman secara bulanan menjadi krusial karena para praktisi saling berbagi pengalaman untuk kemudian dibedah para akademisi selevel dua guru besar humas Indonesia seperti Prof. Soleh Sumirat dan Prof. Neni Yulianita," ujar Nurlaela saat ditemui usai acara buka puasa bersama di Hotel Aryaduta, Kamis (8/6).
Nurlaela menjelaskan, Coffee Morning sudah ada sejak Februari lalu dan sampai saat ini sudah diselenggarakan sebanyak tiga kali.
Sementara itu, terkait isu hoax juga menjadi fokus dari pihak kepolisian. Pada momen bulan suci Ramadan ini, pihak kepolisian dalam hajatan FIFGROUP di Best Western Premier La Grande Hotel mengajak masyarakat dalam kegiatan buka puasa bersama anak yatim, Kamis (8/6).
"Kami mengundang Brigjen (Pol) Drs. Rikwanto sebagai Karopenmas Polri yang secara khusus berbagi tips mengenai keamanan selama libur lebaran serta tips menyikapi berita hoax yang juga banyak beredar selama bulan Ramadhan," papar Arif Reza Fahlepi, Corporate Communication FIFGROUP.