Juli, Bandara Kertajati mulai diterangi listrik

user
Mohammad Taufik 30 Maret 2017, 14:18 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Ditargetkan beroperasi pada Februari 2018, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, berupaya melengkapi sarana lainnya. Tahap pertama, listrik sebagai komoditas penting akan mengaliri bandara internasional terbesar di Jabar tersebut‎ dengan kapasitas 15 megawatt. Juli bandara ini akan mulai menyala.

Hal itu disepakati usai PT PLN dengan PT BIJB menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan kapasitas 15 megawatt di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Kamis (30/3). ‎

"Ada 15 MVA (15 megawatt) yang akan mengaliri BIJB ini untuk tahap pertama ini," kata ‎Manajer PT PLN Area Sumedang Ririn Rachmawardini. Dalam memasok listrik ke BIJB Kertajati ini, pihaknya berinvestasi sarana dan prasarana kelistrikan dengan nilai mencapai Rp 75 miliar.

Untuk memenuhi sarana listrik di BIJB pihaknya sedang membangun gardu induk Kadipaten Baru. Pembangunan ini telah mencapai 49 persen dan ditargetkan tuntas Oktober mendatang.

‎"Ini akan diprioritaskan untuk menambah pasokan kelistrikan di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati," ujarnya. Selain itu, pihaknya melakukan penarikan jaringan untuk tiga feeder kabel dari Gardu Induk Cikedung, Kabupaten Indramayu sepanjang 37 kilometer.

Dia optimistis bisa menyalurkan listrik untuk operasional bandara tersebut pada Juli mendatang. "Kita upayakan keandalan listrik bagi Bandara dan wilayah sekitarnya akan terjaga dengan baik," ujarnya.

Dia menyebut investasi PLN ini pun bisa mendorong pengembangan industri baru di wilayah tersebut.

Direktur PT BIJB Kertajati Virda Dimas Ekaputra mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat pengembangan BIJB Kertajati. Pihaknya berharap pasokan listrik ini sudah bisa diterimanya pada Juli mendatang.

"Listrik merupakan salah satu komponen investasi yang sangat penting. Semoga kedepan dapat terus terpelihara dengan baik," katanya.

Dia melanjutkan, BIJB membutuhkan sekitar 70 megawatt. Untuk memenuhinya, kata Virda, selain mengandalkan pasokan dari PT PLN, pihaknya pun akan memiliki genset dan membangun power plat.

"Power plat saat ini sedang proses," katanya seraya menyebut selain untuk operasional BIJB Kertajati, kebutuhan listrik ini pun untuk menunjang kawasan aero city.

Untuk mempersiapkan penyaluran tenaga listrik dengan kapasitas tersebut, PT BIJB dan PT PLN telah membahasnya sejak 2015 untuk menjamin kesiapan pasokan sekaligus membuat perkiraan pertumbuhan pemakaian tenaga listrik di wilayah Bandara Kertajati.

"Kita sama-sama berharap bahwa kerja sama ini akan berkesinambungan bersama-sama membangun dan mengakselerasi pengembangan Bandara," ujarnya.

Pengembangan Bandara Kertajati di wilayah Jawa Barat ini bagi PLN merupakan suatu potensi sekaligus peluang untuk menunjang pertumbuhan perekonomian dan memacu perkembangan kawasan industri baru di wilayah Sumedang, Majalengka, Subang serta wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Kredit

Bagikan