Atasi kurang gizi, Pemkot Bandung genjot program Ojek Makan Balita
Bandung.merdeka.com - Tak mau tinggal diam dengan angka pengidap kurang gizi dan gizi buruk yang menimpa balita di Kota Kembang, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menggenjot program Ojek Makanan Balita atau disingkat dengan nama Omaba.
Wakil Walikota Bandung, Oded M. Danial, menjelaskan kehadiran program Omaba yang sudah dilangsungkan sekitar setahun belakangan ini memberikan dampak positif khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Jadi dalam Omaba ini komunitas ibu-ibu menyiapkan makanan, mengemas dengan rapih, mengantarkan, dan memastikan makanan dimakan oleh balita yang membutuhkan," ujar Oded kepada Merdeka Bandung dalam acara 'Cermati Konsumsi Gula, Garam, Lemak dan Baca Label Kemasan Makanan', Selasa (29/11).
Oded menjelaskan, Bandung masih menghadapi permasalahan krusial perihal gizi kurang dan gizi buruk khususnya pada balita. Dalam mengentaskan permasalahan tersebut, Pemkot Bandung bersama masyarakat berupaya terus mengembangkan program Omaba.
"Tentu kegiatan Omaba ini harus dikembangkan agar balita dengan gizi kurang dan gizi buruk bisa berkurang angkanya. Kami Pemkot Bandung berharap permasalahan gizi buruk ini bisa diselesaikan pada tahun yang akan datang," paparnya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, dalam dua tahun terakhir ini sebanyak 282 bayi dan balita di Kota Bandung mengalami gizi buruk. Angka ini tentu bisa bertambah jika tidak ada kesadaran dari masyarakat.