Ridwan Kamil minta wartawan meliput banjir dengan sudut pandang ilmiah
Bandung.merdeka.com - Banjir yang menyergap Kota Bandung dinilai belum genting. Sehingga Wali Kota Bandung Ridwan Kamil belum merasa perlu menetapkan status siaga. "Belum-lah," ujar Ridwan Kamil singkat saat disinggung wartawan status siaga banjir di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (14/11).
Menurutnya status tertentu ditetapkan jika kondisi tersebut sudah benar-benar kritis di mana ada korban mengungsi seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung. "Tapi kalau kayak gini masih bisa dengan peringatan-peringatan, kewaspadaan dan kesiapan dari petugas," jelasnya.
Dia melanjutkan, banjir yang menyergap Bandung sendiri disebabkan kapasitas hujan yang meningkat tiga kali lipat dari kondisi normal. Kata Emil, sapaan akrabnya itu berdasarkan amatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Jadi mohon media juga meliput secara keilmiahan bukan masalah kenapa tiba-tiba stasiun banjir, itu juga berdasarkan BMKG," katanya.
Pemkot Bandung menurutnya tidak tinggal diam dengan musibah banjir yang terjadi di hampir 20 titik kota tersebut. Upaya pembenahan jangka pendek, menengah dan panjang disiapkan agar banjir tidak kembali lagi terjadi.
"Pemkot melakukan tiga upaya jangka pendek. Memperluas gorong-gorong baru. Memperbanyak tol air dan memasalkan ribuan sumur resapan. Itu jangka pendek," katanya.
Adapun untuk jangka menengah empat lokasi pembuatan danau retensi disiapkan. "Babakan jeruk, Sirnaraga, Gede Bage dan Ujung Berung. Supaya air yg berlimpah ini bisa diparkir dulu. Sebab dengan cuaca ekstrim kalau air semua lewat jalur itu enggak tertampung dengan kapasitas," uujar Emil.