Pesan Paskah Gereja Katedral Bandung: lenyapkan sifat balas dendam

user
Farah Fuadona 26 Maret 2016, 15:12 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Paskah merupakan momen menyongsong kehidupan baru yang lebih baik. Diharapkan dunia diliputi perdamaian dan kerukunan, perang dan bom digantikan cinta kasih dan persaudaraan.
 
Itulah pesan Paskah yang disampaikan Pastor Kepala Gereja Katedral Santo Petrus Bandung, Leo van Beurden OSC.  Menurutnya, saat ini dunia sedang kacau di mana banyak sekali perang dan teror. Manusia dihinggapi ketakutan.
 
Kekacauan tersebut tidak lepas pendekatan negara-negara berkuasa yang mengedepankan ego dan balas dendam. Sehingga muncul perlombaan membuat senjata antar negara yang mengkhawatirkan. Padahal kedamaian tidak akan terwujud jika diperjuangkan dengan angkat sejata atau sanksi ekonomi.
 
“Kita harus belajar bahwa harus ada pendekatan-pendekatan berbeda. Pendekatan balas dendam harus dihilangkan, musuh kita harus kita rangkul. Hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin jika kita percaya kekuatan Allah,” kata Pastor Leo, kepada Merdeka Bandung, Sabtu (26/3).
 
Menurutnya, dalam kitab-kitab suci sudah digambarkan bahwa manusia hidup dalam kekacauan. Namun semua itu bisa dilalui. Begitu juga dengan kekacauan saat ini.
 
Manusia, kata dia, harus yakin bahwa kehidupan lebih baik akan tiba. Caranya, hilangkan ego dan semangat menaklukan. Sifat negatif seperti balas dendam harus digantikan dengan cinta kasih dan kedamaian.
 
Meski dunia sedang kacau, ia mengaku optimis akan hadirnya kehidupan lebih baik. “Kita harus optimis kekuatan Tuhan tidak bisa dikalahkan. Di kitab suci diceritakan manusia pernah masuk masa perbudakan, tetapi selalu ada jalan keluar,” katanya.
 
“Saya optimis selama ada individu-individu yang melakukan hal-hal kecil namun dengan niat besar. Cotohnya Yesus rela mati di kayu salib demi sayangnya kepada umat. Setelah itu ia dibangkitkan untuk menyongsong kehidupan baru yang lebih baik,” kata Pastor Leo.

Kredit

Bagikan