Perdalam ilmu agama, Primus kini selalu salat berjamaah di masjid

user
Mohammad Taufik 15 April 2018, 11:03 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Maraknya selebritis yang berhijrah untuk lebih memperdalam ilmu agama rupanya juga dilakukan oleh Primus Yustisio. Aktor yang tenar pada era 1990 itu mengaku bahwa dirinya merupakan 'produk' hijrah.

Bukan karena ikut-ikutan tren hijrah. Keinginan untuk memperdalam ilmu agama itu memang sudah hadir di benaknya sejak lama. Maka tak heran jika beberapa tahun belakangan ini Primus begitu getol menjalankan perilaku sesuai syariat Islam.

"Saya ini 'produk' hijrah. Hijrah dalam arti meningkatkan frekuensi ibadahnya," ujar suami dari Jihan Fahira itu kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara Brotherhood Till Jannah di Masjid Al Kautsar, Kopo Permai, Kabupaten Bandung, Sabtu (14/4).

Dalam acara yang diinisiasi oleh Wakil Ketua Komisi I DPR yakni Hanafi Rais itu, Primus mengaku bahwa peningkatan frekuensi ibadah yang dilakukannya itu membuatnya menyadari seberapa penting kebiasaan melakukan shalat berjamaah di masjid bagi kaum adam.

"Hijrah itu bisa dilihat dari salat berjamaah. Tadinya, saya itu tidak mewajibkan shalat berjamaah. Ternyata, itu wajib bagi laki-laki dan tentunya melakukan salat di masjid. Dengan kita rajin salat berjamaah di masjid dengan konsisten, Allah membukakan nikmat ibadah di tempat-tempat yang lain. Itu janji Allah dan ini saya pelajari dari guru-guru saya," katanya.

Pria berusia 40 tahun ini mengaku bahwa ia terlahir dari keluarga yang agamis. Ia mendapat didikan dari kedua orangtuanya untuk tak melewatkan ibadah salat. Namun, untuk menjalankan salat berjamaah di masjid, diakuinya baru beberapa tahun belakangan dilakukannya secara konsisten.

Setelah lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, pria yang tenar berkat aktingnya dalam sinetron Panji Manusia Milenium pada tahun 1990an itu lebih paham satu hal, yakni soal mati. Ia tahu bahwa kematian akan dialami orang siapa saja yang hidup di dunia ini.

"Sekarang saya lebih yakin akan mati. Makanya saya mempersiapkan untuk kematian nanti. Setiap harinya harus bawa bekal," katanya.

Kredit

Bagikan