Tak tekun belajar, tapi Vindy jadi lulusan terbaik Kedokteran Unpad
Bandung.merdeka.com - Vindy Margaretha Miguna, mojang cantik kelahiran Bandung, ini menjadi lulusan terbaik Program Studi Kedokteran Universitas Padjadjaran pada pelaksanaan Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2015/2016. Bagi Vindy, prestasi ini merupakan buah yang ia petik dari segala upaya yang dia lakukan selama ini.
"Kalau saya sih berpikirnya dari pertama masuk kedokteran, itu sudah dikasih jalan sama Tuhan untuk masuk ke sini. Jadi saya harus melakukan yang terbaik di FK ini. Nah setelah melakukan yang terbaik, memberikan yang terbaik, Tuhan juga memberi yang terbaik," kata Vindy mengenai arti penghargaan ini di Grha Sanusi Hardjadinata, seperti dikutip dari situs unpad.ac.id, Rabu (03/02).
Vindy lulus Sarjana Kedokteran Unpad dengan IPK 3,98 dengan masa studi kurang dari 4 tahun. Ia lulus Januari 2016 lalu dengan skripsi berjudul "Correlation between Gross Motor Function Classification System and Communication Function Classification System in Cerebral Palsy Children".
Mojang kelahiran Bandung, 11 Januari 1995 ini pun mengaku bersyukur atas penghargaan ini. "Saya yakin di dunia ini masih banyak yang lebih pintar dari saya. Tapi saya senang (menjadi wisudawan terbaik)," ujarnya.
Vindy sendiri merasa ia bukanlah orang yang terlalu tekun belajar. Ia malah tidak senang jika waktu berjam-jam terus menerus dipakai untuk belajar. Ia mengaku selalu menyeimbangkan waktu antara belajar, bermain bersama teman, berorganisasi, dan menjalankan hobinya nyanyi dan basket.
Di Fakultas Kedokteran Unpad, Vindy aktif di Medical Music Symphony, Persatuan Mahasiswa Kristen, dan Basket FK Unpad. Selain itu, di luar kampus Vindy juga aktif di sejumlah organisasi terkait kedokteran dan musik. Dia juga aktif mengikuti kompetisi terkait hobinya itu. Salah satu prestasi yang Vindy raih yaitu menjadi Juara I Jatinangor Idol tahun 2014.
"Tapi apapun waktu yang senggang, memang harus dipakai belajar sih," ujar putri pertama dari 2 bersaudara pasangan Bana Miguna dan M.F Susanti Handayani ini.
Cara belajar yang Vindy lakukan, selain banyak membaca dan berlatih adalah dengan diskusi bersama teman. Bahkan, waktu senggang kala menunggu jadwal latihan basket pun ia gunakan untuk berdiskusi mengenai materi kuliah bersama teman-temannya.
"Saya sih kalau ada yang senangi, terus saya pikir itu tidak akan mengganggu tujuan saya menjadi dokter, ya saya kerjakan saja," terang Vindy yang bercita-cita menjadi dokter spesialis Rehab Medik atau Bedah itu.
Kuliah di Kedokteran merupakan cita-cita Vindy dari kecil. Hal ini terutama karena melihat profesi kedua orang tuanya sebagai dokter. Selain itu, ia juga merasa bahwa menjadi dokter dapat membuatnya dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Jika menjadi seorang dokter, Vindy pun tidak ingin menjadi dokter yang hanya berfokus kepada penyakit pasien saja. Ia juga ingin menjadi dokter yang dapat dijadikan tempat pasien untuk berkonsultasi . Dengan demikian, sebagai dokter Vindy dapat memahami sumber masalah dari pasien itu.
"Saya tidak mau hanya mengobat orang itu. Saya ingin jiwanya juga dia terobati. Saya ingin bisa menyembuhkan orang itu secara total," ujar Vindy yang ingin menjadi dokter yang bermanfaat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mendunia.
Untuk menjadi mahasiswa berprestasi, Vindy berprinsip agar selalu memiliki tujuan. Meski memiliki banyak aktivitas, tetapi jangan dilupakan tujuan awal. Hal inilah yang ia pesankan untuk teman-teman dan juniornya di FK Unpad. "Ingat lagi tujuan awal kita masuk FK apa. Jangan sampai kita 'jalan' tapi melenceng. Mengerjakan semuanya yang lain, sibuk, padahal tujuan kita adalah untuk menjadi dokter yang baik," ujarnya.