11 Pemain asing yang dikenang manis oleh Bobotoh
Bandung.merdeka.com - Merupakan hal yang biasa apabila pemain keluar dan masuk tim sepakbola, baik lokal maupun asing. Hampir setiap musim tim Persib Bandung selalu mendatangkan pemain asing. Banyak pemain asing yang memperkuat tim Maung Bandung, namun hanya beberap yang dianggap legenda dan selalu dikenang suporter.
Sejak izin pemain asing dibuka pada era Galatama serta Liga Indonesia musim pertama 1994/1995, ribuan pemain asing mengadu nasib di Indonesia. Dari tahun 2003 hingga tahun 2015, tercatat sekitar 56 pemain asing yang pernah memperkuat Persib. Rinciannya 18 orang berasal dari Amerika Latin, 15 dari Afrika, 9 Eropa dan 14 pemain dari Asia.
Inilah rangkuman pemain asing yang dikenang manis oleh suporter Persib Bandung atau Bobotoh. Namun beberapa nama di bawah ini tidak termasuk Sergio Van Djik dan Cristiano Gonzales karena berstatus pemain naturalisasi. Selain itu, mereka tidak dilihat dari kualitas bermain, namun karena dedikasinya. Seperti Julio Lopez yang tidak masuk karena datang dan pergi dengan kontroversi.
1. Maciej Dolega
Nama ini mungkin akan dikenang karena menjadi salah satu pemain asing pertama yang datang ke Persib. Pada Liga Indonesia IX di tahun 2003 untuk pertama kalinya skuad Maung Bandung kedatangan pemain asing dari Polandia, yakni Mariusz Mucharsky, Pavel Bocjian, dan Maciej Dolega. Mereka mengawali era di mana Maung Bandung menggunakan jasa tenaga asing untuk memperkuat skuadnya.
Ketiga pemain itu dilatih oleh pelatih yang juga berasal dari Polandia Marek Andrejz Sledzianowski. Alasan pengurus saat itu sederhana, ingin mengulang romantisme kesuksesan saat pernah dilatih oleh maestro asal Polandia Marek Janota, orang yang membuat generasi emas Persib era 1980â1995.
2. Sintawecchai âKosinâ Hattairatanakool
Berasal dari Osotappa FC Thailand pada tahun 2006. Statusnya saat itu adalah penjaga gawang timnas U-23 Thailand. Kosin dimasukan sebagai pemain asing yang akan dikenang karena, selain tampil cukup bagus selama satu musim serta menyita perhatian bobotoh.
Kosin, punya kemampuan membaca bola di atas rata-rata kiper seusianya. Dia mampu memberikan rasa aman kepada pemain bertahan saat bertanding. Sempat pulang ke Thailand selama dua musim, Kosin kembali ke Bandung pada musim 2009/2010 dengan status pinjaman selama setengah musim dan harus kembali pulang ke Thailand.
3. Patricio Jimenez
Bek stylish asal Cile ini mungkin menjadi pemain asing berikutnya yang dikenang manis oleh publik sepakbola Bandung. Bek yang mengandalkan visi dalam bermain ketimbang otot ini mempunyai kemampuan membaca permainan lawan.
Pemain yang tampil lugas dan kuat ini pada musim 2007 cukup vital bersama Persib. Tidak hanya bertahan, pemain yang memakai nomor punggung 5 ini pernah membuat geger saat mengeksekusi tendangan penalti dengan mata tertutup.
4. Redouane Barkaoui
Pemain asal Maroko ini akan dikenang lewat selebrasi khasnya yaitu bergoyang jaipong. Bergabung pada musim 2006, Barkaoui sukses menjadi penyerang yang cukup produktif.
Musim pertamanya Barkaoui hanya mencetak lima gol. Di musim keduanya dia bangkit dengan mencetak 10 gol di Liga. Bersama Zaenal Arif dan Christian Bekamenga. Bertahan selama dua musim bersama Maung Bandung, ia pun akhirnya meninggalkan Bandung.
5. Alejandro Tobar
Pemain dengan nomor punggung 10 ini tampil baik bersama Maung Bandung pada musim 2003-2004. Selama satu setengah musim, Tobar merupakan salah satu pemain yang paling krusial ketika menyelamatkan Persib dari ancaman degradasi di tahun 2003.
Selama merumput bersama Persib, Tobar memberikan 15 gol meskipun pemain ini tidak membawa juara. Dia akan dikenang, bahkan salah satu legenda Persib Nandang Kurnaedi mengakui, jika Tobar pantas masuk 10 pemain asing yang berkesan diingatan bobotoh.
6. Lorenzo Cabanas
Pemain asal Paraguay, Lorenzo Cabanas, menjadi playmaker berkelas yang akhirnya mampu menjadi jenderal baru di lini tengah Persib saat itu. Cabanas adalah Alejandro Tobar versi lebih cepat dan dinamis. Pemain lain telah dimanjakan lewat umpan-umpan cantiknya.
Satu-satunya kekurangan dari Cabanas adalah fisiknya yang sering habis di 15 menit babak kedua. Bermain dua musim, Cabanas mencetak 11 gol dan mengantarkan Maung Bandung berada pada posisi lima dan tiga kompetisi domestik.
7. Miljan Radovic
Miljan Radovic adalah seorang pesepakbola kelahiran Niksic, Montenegro, 18 Oktober 1975. Pemain yang meluncurkan buku berjudul 'Selangkah Lebih Maju' menjadi yang pertama ditulis pemain asing, dan menceritakan pengalaman pribadinya saat memperkuat Persib.
Radovic tampil satu setengah musim bersama Maung Bandung. Persib menjadi tim pertama yang dibelanya di Indonesia. Nama Persib dan Bobotoh pun begitu melekat di hatinya. Radovic juga menjadi master free kick terbaik yang pernah ada di Bandung. Total bermain 47 kali selama membela Maung Bandung dengan torehan 16 gol. Selalu bermain sebagai starting eleven dan tidak pernah sekalipun dicadangkan dan sukses menjadi topskor Persib musim 2011/2012.
8. Christian Bekamenga
Datang dengan status striker inti Kamerun U-23 dari Liga Super Malaysia. Bekamenga merupakan pemain dengan status high profile. Orang-orang di Asia mengenalnya dengan nama Bekamengo dan digadang-gadang sebagai talenta muda potensial Kamerun.
Hal yang akan selalu diingat adalah bagaimana saat Bekamenga memimpin Persib di Siliwangi untuk menghancurkan Persija Jakarta 3-0 dengan mencetak dua gol. Bekamenga pergi dengan alasan yang tidak jelas dan hanya bermain setengah musim di Persib.
9. Suchao Nutnum
Pemain asing yang paling berkesan yang pernah bergabung di klub ini adalah Suchao Nutnum. Hanya tiga bulan bermain dengan status pemain pinjaman, Suchao berhasil merebut hati Bobotoh yang terdalam. Dia matang mencetak gol lalu pulang dengan gol indah yang tak akan terlupakan ke gawang Persik Kediri yang dijaga Herman Batak langsung dari tiang tendangan penjuru.
Suchao bermain 13 kali, mengoleksi tiga gol dengan total menit bermain 1.025 menit. Ia adalah harapan dan idola baru publik sepakbola Bandung bahkan menjadi salah satu alasan tren Bobotoh wanita kembali berdatangan ke stadion.
10. Makan Konate
Pemain asal Mali ini bergabung bersama Persib musim 2014, datang bersama rekan satu negaranya, Dibril Coulibaly. Konate sukses menggaet hati publik sepakbola Bandung. Perawakan yang kurus, sempat membuat ragu Bobotoh saat awal kedatangannya. Namun, pemain yang memakai nomor punggung 10 ini sukses membuktikan kualitas sebagai gelandang serang asing yang produktif pada awal kiprahnya.
Berdasarkan versi beberapa media olahraga, Konate merupakan pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014. Selain membawa juara ISL 2014, Konate pun memberikan kenangan manis juara Piala Presiden, juara Wali Kota Padang, dan runer up Inter Island Cup 2014. Konate pun meninggalkan Persib dan merumput di Malaysia akibat tidak adanya kompetisi di Indonesia.
11. Vladimir Vujovic
Sejak musim 2014, Persib memiliki banyak pemain asing yang cukup berkontribusi besar. Salah satunya adalah Vladimir Vujovic. Pemain asal Montenegro ini menjadi salah satu kunci keberhasilan Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015.
Vujovic sering membantu serangan, demi memenangkan pertandingan, bahkan bisa dibilang bek tersubur. Seperti gol, ke gawang Arema Cronus saat semifinal ISL 2014 membuat Persib balik unggul setelah tertinggal lebih dulu. Selain kerap mencetak gol, pria yang karib disapa Vlado ini sering mencetak gol penting dan jago kala ditugaskan sebagai algojo penalti. Ia pun mendapat julukan "Sang tembok penghancur".