Polisi sayangkan pihak panpel tidak pasang layar lebar saat laga Persib vs Persija

Oleh Endang Saputra pada 25 September 2018, 13:13 WIB

Bandung.merdeka.com - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengaku menyayangkan terjadinya insiden pengeroyokan jelang pertandingan Persib melawan Persija di Stadion GBLA, Minggu (23/9) kemarin. Dalam peristiwa tersebut seorang suporter Persija, Haringga Sirila, tewas setelah dikeroyok oleh oknum bobotoh.

Irman juga menyayangkan pihak panitia pelaksana (panpel) yang tidak memasang layar lebar di stadion. Padahal pemasangan layar lebar di stadion menjadi salah satu poin kesepakatan saat pertemuan antara panpel dan kepolisian beberapa hari jelang pertandingan.

"Kesepakatan dengan panitia bahwa, bersedia menyiapkan layar lebar sebanyak 6. Namun di sayangkan pada pelaksanaannya tidak ada. Nah itu tentu menjadi bahan evaluasi, mengapa atas apa yang sudah disepakati tapi tidak direalisasikan oleh pihak panitia," ujar Irman kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (25/9).

Menurut Irman, pemasangan layar lebar ini menjadi salah satu hal yang dibahas karena sebagai solusi untuk mengantisipasi tingginya animo masyarakat yang datang ke stadion. Selain itu juga untuk mengakomodasi warga yang tidak memiliki tiket sehingga tidak memaksakan diri masuk ke stadion.

"Itu sudah kita bahas dari awal. Kemudian kami mengharapkan pada panitia mengantisipasi animo ini bukan hanya aparat keamanan di setiap lini yah, tetapi ada sarana alternatif solusi memecah kerumunan masa,agar tidak memaksakan kehendak," kata dia.

Irman menyebut, para suporter yang tidak masuk itu, menjadi bertindak anarkis karena ingin masuk ke dalam stadion. Padahal jika pihak panpel memasang layar lebar setidaknya dapat memecah konsentrasi massa untuk tidak memaksakan diri. Dia memprediksi penonton yang masuk ke stadion bisa mencapai 100 ribu. Padahal kapasitas penonton Stadion GBLA hanya 38 ribu.

"Seandainya layar lebar itu ada, paling tidak bisa memecah konsentrasi massa agar yang tidak bisa masuk tidak akan melakukan anarkis melempari petugas dan juga melempari petugas dengan batu botol dan sebagainya," ucapnya.

Berkaca dari peristiwa ini lanjut Irman, menjadi evaluasi bagi semua pihak. Sehingga kejadian tersebut tidak kembali terulang.

"Pihak pihak terkait juga kami harapkan bekerja sama dan bertanggung jawab, ke depan pelaksanaan menjadi lebih baik, tidak saling lepas tanggung jawab. Sehingga semua bisa diantisipasi," katanya.