Musim hujan, 22 kabupaten dan kota di Jawa Barat rawan bencana longsor

Oleh Mohammad Taufik pada 07 Oktober 2016, 08:00 WIB

Bandung.merdeka.com - Musim hujan yang melanda Jawa Barat dan sekitarnya berpotensi menimbulkan gerakan tanah yang menyebabkan bencana longsor. Pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), hampir semua kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki potensi gerakan tanah.

Data oktober 2016 ini, PVMBG merilis ada 22 kabupaten/kota di Jawa Barat yang masuk dalam pemetaan gerakan tanah, yakni Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya, dan empat kota yakni Bandung, Cimahi, Banjar, Depok.

Kepala PVMBG, Kasbani, mengatakan Jawa Barat termasuk daerah di Indonesia yang secara geologis memiliki kerentanan gerakan tanah. Kondisi tanah di wilayah ini terdiri dari pegunungan, banyak tebing dan lembah, terjal, curam, tanahnya retak, gembur, sedangkan bebatuannya banyak mengalami pelapukan.

"Kondisi tersebut kalau curah hujan terus-menerus akan memicu longsor," kata Kasbani, kepada Merdeka Bandung, Kamis (6/10).

Untuk itu, pihaknya sudah mengirimkan peta zonasi gerakan tanah ke pemerintah daerah yang wilayahnya termasuk daerah rawan gerakan tanah, termasuk kepada 22 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.

Dengan peta tersebut, diharapkan pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD)-nya bisa melakukan antisipasi dini kemungkinan bencana alam berupa longsor.

Dalam peta zonasi itu juga dipetakan sampai tingkat kecamatan. Bagi masyarakat yang membutuhkan peta zonasi gerakan tanah, bisa diunduh di lama PVMBG: vsi.esdm.go.id.

Kerentanan gerakan tanah di Jawa Barat, sambung dia, juga diperparah dengan tingginya alih fungsi lahan. Banyak daerah yang seharusnya menjadi resapan tetapi malah dijadikan lahan pertanian tanaman semusim dan perumahan. "Banyaknya alih fungsi lahan di daerah Jawa membuat beban tanah makin berat," ujarnya.

Secara umum, potensi gerakan tanah terdapat di 30 provinsi di Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Pulau Jawa menjadi daerah yang paling banyak potensi gerakan tanah, yakni Jawa Timur terdapat di 30 kabupaten/kota, disusul Jawa Tengah sebanyak 29 kabupaten/kota dan Jawa Barat 22 kabupaten/kota. Sisasanya tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

Tag Terkait