Ciptakan stabilitas perekonomian nasional lewat SDM ekonomi syariah

Oleh Farah Fuadona pada 15 Agustus 2016, 13:30 WIB

Bandung.merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Halim Alamsyah menuturkan walaupun sedikit melambat, ekonomi Indonesia masih relatif stabil dalam satu dekade terakhir. Hal tersebut merupakan kabar yang baik.

Stabilitas perekonomian nasional itu, kata dia, butuh diimbangi dengan adanya akselerasi kualitas sumber daya manusia ekonomi syariah yang berdaya saing. Tujuannya agar stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.

"Perbankan syariah, walaupun secara aset memiliki market share terbatas namun tetap memiliki peran penting dalam stabilitas perbankan," ujar Halim kepada Merdeka Bandung saat ditemui di kantor Bank Indonesia, belum lama ini.

Halim menjelaskan, bisnis perbankan syariah cenderung homogen fokus pada sektor retail. Dengan demikian, korelasi kegagalan antar bank syariah dan dengan goncangan ekonomi akan tercatat relatif tinggi.

Salah satu cara baik yang bisa ditempuh adalah dengan mendorong industri perbankan syariah yang sehat menjadi suatu keharusan karena perbankan syariah merupakan ambassador dari ekonomi Islam.

"Human capital yang berkualitas menjadi kunci utama dalam mendorong stabilitas perbankan syariah baik pada tingkat institusional maupun industri keseluruhan," jelasnya.

Tak hanya memiliki ilmu syariah, sumber daya manusia industri perbankan syariah juga yang mengerti teori dan praktik ilmu ekonomi dan keuangan konvensional. Serta hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketidakpahaman sumber daya manusia perbankan syariah pada teori dan praktek industri keuangan konvensional. Dapat memperlambat peetumbuhan industri perbankan syariah.

Lebih jauh Halim menjelaskan bahwa industri perbankan syariah akan kesulitan menciptakan produk baru dan menjaga stabilitas institusi perbankan. Apabila sumber daya manusia perbankan syariah tidak memahami hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tag Terkait