Disdik Kota Bandung gelar sosialisasi PPDB 2016
Bandung.merdeka.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menggelar acara Sosialisasi dan Penguatan Peraturan Wali Kota (Perwal) tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2016. Acara dilaksanakan di Hotel Grand Royal Panghegar, Kamis (26/5).
Sosialisasi dilakukan kepada para kepala sekolah, guru wali kelas 6 dan kelas 12, serta para lurah dan camat di seluruh wilayah Kota Bandung. Hal ini dilakukan karena proses PPDB turut melibatkan aparatur kewilayahan.
"PPDB ini memiliki irisan yang kuat antara tugas-tugas pemerintahan di kewilayahan dengan tugas-tugas kami dan teman-teman, para kepala sekolah lebih khususnya," ujar Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana.
Materi sosialisasi berupa Peraturan Walikota dan petunjuk teknis tentang proses dan alur PPDB tahun ini. "Perwal yang sudah keluar ini dalam prosesinya sudah melibatkan berbagai pihak termasuk juga pihak kewilayahan dan sekolah," kata Elih.
Elih menjelaskan, ada dua hal yang diutamakan dalam pembuatan Perwal ini, yakni pelayanan pendidikan bagi kelompok masyarakat kurang mampu dan pengutamaan penerimaan siswa berdasarkan rayonisasi.
"Ini adalah kanal bagaimana bentuk tanggung jawab pemerintah dalam rangka memberikan fasilitas pendidikan bagi masyarakat kurang mampu," ucapnya.
Tahun ini, kuota afirmasi yang disediakan untuk kriteria Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) disediakan sebanyak 20 persen. Angka ini dipastikan tidak akan berubah hingga proses PPDB selesai.
"Tidak akan terjadi perubahan di tengah jalan seperti tahun lalu," katanya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan bahwa tahun ini sistem sosialisasi lebih masif. Masyarakat tidak lagi diberikan penjelasan secara general melainkan lebih terperinci sesuai dengan kelompok permasalahan yang dihadapi.
"Sosialisasi lebih intensif, ada sepuluh rute. Kalau dulu kan sosialisasi seolah-olah si masyarakat ini paham dengan generalisasi rute tadi. Sekarang mah 10 rute," ucap pria yang akrab disapa Emil ini.
Adapun rute yang dimaksud kata Emil adalah klasifikasi jalur PPDB berdasarkan kriteria, di antaranya jalur afirmasi RMP, jalur prestasi, jalur akademik, jalur peserta didik dilindung undang-undang guru, peserta didik berkebutuhan khusus dan sebagainya.
Emil menegaskan bahwa prinsip utama dalam PPDB ini adalah asas keadilan. "Dalam PPDB ini asas yang saya angkat adalah adil," pungkasnya.