Industri Jasa Keuangan di Jabar Tunjukkan Traffic Positif

Oleh Endang Saputra pada 21 Januari 2019, 17:02 WIB

Bandung.merdeka.com - Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Triana Gunawan mengatakan, industri jasa keuangan di Jawa Barat tergolong cukup banyak, baik dari sisi jumlah maupun jenisnya, baik di sektor perbankan, pasar modal dan sektor industri keuangan non bank.

Dari sektor perbankan, kata dia, mengalami pertumbuhan positif yang tercermin dari pertumbuhan aset 9,45 persen, Dana Pihak Ketiga 5,60 persen dan kredit 9,37 persen.

Selain itu, fungsi intermediasi perbankan tergolong cukup optimal yang tercermin dari Loan To Deposits Ratio (LDR) yang berada pada level 93,66 persen dan rasio kredit bermasalah yang terjaga pada level 3,57 persen.

"Industri jasa keuangan di Jawa Barat ini menunjukkan traffic positif. Dilihat dari segi jumlah maupun jenisnya baik itu sektor perbankan ataupun pasar modal dan sektor industri keuangan non bank," ujar Triana saat ditemui dalam acara ‘Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Jawa Barat Tahun 2019’ di Gedung Sate, Senin (21/1).

Lebih lanjut ia menjelaskan, kinerja perbankan syariah di Jawa Barat mengalami pertumbuhan positif, yang tercermin dari pertumbuhan aset 5,17 persen, Dana Pihak Ketiga 11,81 persen dan pembiayaan 9,87 persen.

Namun demikian, share perbankan syariah di Jawa Barat tergolong kecil dibandingkan dengan total aset perbankan Jawa Barat. Secara umum disebabkan oleh masih terdapatnya kendala permodalan, SDM, teknologi, produk dan layanan yang belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Namun dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang mayoritas beragama islam dengan jumlah pesantren sekitar 12.000, kiranya tingkat literasi dan inklusi keuangan perbankan syariah perlu lebih kita tingkatkan.

"Untuk penyaluran KUR di Jawa Barat pada Desember 2018 tercatat sebesar 15.03 Triliun atau naik 20,82 persen dengan NPL yang sangat terjaga. Namun demikian, penyaluran KUR masih lebih banyak di sektor perdagangan dengan sebagian besar adalah debitur eksisting. Karena itu di tahun 2019, kami kembali mendorong perbankan agar penyaluran KUR lebih diarahkan pada sektor produktif dan menyasar ke debitur-debitur baru," jelasnya.

Sementara itu penyaluran kredit UMKM oleh perbankan Jawa Barat telah mencapai 26,63 persen dari total kredit. OJK secara konsisten terus mendorong perbankan di Jawa Barat secara individu dapat menyalurkan kredit UMKM sebesar minimal 20 persen sebagaimana diatur dalam ketentuan.

Sementara itu, kinerja perusahaan pembiayaan di Jawa Barat selama setahun terakhir mengalami pertumbuhan positif, tercermin dari piutang pembiayaan yang tumbuh 3,58 persen serta perbaikan risiko kredit bermasalah yang tercatat dikisaran 2,70 persen.

Selain itu, Dana Pensiun turut berkontribusi sebagai pendorong kesejahteraan pekerja di Jawa Barat dengan sebaran 18 kantor pusat dan raihan total aset sebesar 22,8 triliun. Sementara dari sektor asuransi, dukungan tercermin dari pemberian perlindungan terhadap usaha tani padi, usaha ternak sapi dan nelayan mandiri.

Adapun kinerja dari delapan Bank Wakaf Mikro di Jawa Barat, juga mengalami pertumbuhan dengan jumlah pembiayaan mencapai Rp2,3 Milyar. Selanjutnya, kinerja pasar modal di Jawa Barat juga turut menunjukkan perkembangan yang positif.

Masyarakat saat ini mulai melirik produk-produk pasar modal sebagai wahana investasi. Hal ini tercermin dari peningkatan penetrasi pasar melalui investor individual yang saat ini tercatat mengalami peningkatan sebesar 51,01 persen, melebihi persentase peningkatan investor nasional.

Sementara itu, jumlah transaksi juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan peningkatan sebesar 19,08 persen atau tercatat sebesar Rp 140,56 Triliun dengan porsi 7,7 persen dari total transaksi nasional.