Pengunjung membludak, Tangkuban Parahu tambah 60 petugas pengaman

Oleh Endang Saputra pada 18 Juni 2018, 10:11 WIB

Bandung.merdeka.com - Jumlah kunjungan pada momen libur Lebaran ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu membludak. Guna membuat situasi tempat wisata tetap nyaman dan kondusif, tim manajemen menambah 60 personel tambahan yang bertugas untuk mengamankan area tersebut.

Direktur PT Graha Rani Putra Persada selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban mengatakan, sebanyak 60 petugas ini disiagakan di setiap tikungan menanjak menuju Gunung Tangkuban Parahu.

"Jadi kami memang menyiagakan petugas di setiap tikungan. Tujuannya ya tentu saja membuat aman dan nyaman pengunjung di sini," ujar pria yang akrab disapa Kaban kepada Merdeka Bandung, Minggu (17/6).

Ia menjelaskan, mengingat tempat wisata alam di Utara Bandung ini menjadi salah satu primadona kala libur lebaran, untuk itu pihaknya menambah personel untuk menjaga sekitar area tempat wisata.

Sementata itu, Kaban mengaku jumlah kunjungan terus meningkat setiap harinya setelah hari H lebaran. Diprediksi tingginya kunjungan wisatawan ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

Wisatawan yang datangpun berasal dari berbagai daerah berbeda seperti beberapa kota disekitar Bandung. Bahkan, tidak sedikit wisatawan yang datang dari luar Jawa Barat, hal tersebut nampak dari plat kendaraan yang beragam.

"Hari ini jumlah pengunjungnya terus meningkat. Pengunjung yang datangpun beragam, ya dari berbagai daerah di luar Bandung juga banyak yang datang ke sini," jelasnya.

Asal usul Gunung Tangkuban Parahu identik dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi atau Rarasati. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam semalam.

Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini.

Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang. Gunung Tangkuban Parahu pernah mengalami letusan kecil pada tahun 2006, yang menyebabkan tiga orang luka ringan.