Panwaslu Kota Bandung akan kaji laporan dugaan money politik paslon yang diusung PDIP
Ketua Panwaslu Kota Bandung Farhatun Fauziyyah
Bandung.merdeka.com - Panwaslu Kota Bandung akan mendalami laporan dugaan politik uang (money politic) terkait Pilkada serentak yang digelar di Kota Bandung. Seperti diketahui, Asep Budiana (49), Ketua RT 12 RW 07 Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler melaporkan adanya kegiatan bagi-bagi uang kepada warganya berkaitan dengan Pilkada.
Dalam kegiatan tersebut, warga diberi amplop berisi uang sebesar Rp 30 ribu. Dalam amplop tersebut juga ada gambar kertas suara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2 Yossi Irianto dan Aries Supriatna serta paslon Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar nomor urut 2, TB Hasanudin dan Anton Charliyan.
Ketua Panwaslu Kota Bandung, Farhatun Fauziah mengatakan, jika pihaknya telah mendapat laporan resmi dari tim hukum pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) terkait adanya dugaan politik uang di wilayah Kopo. Pihaknya pun akan meminta klarifikasi dari penerima aduan dalam hal ini paslon nomor urut 2.
"Kemarin hari Selasa kami sudah menerima laporan dari tim hukum paslon 1 (Nurul-Ruli). Hari ini akan ada agenda klarifikasi dari para terkait kegiatan tersebut. Yang menerima (aduan) bersedia memberi klarifikasi," ujar Farhatun kepada Merdeka Bandung, Rabu (13/6).
Menurut Farhatun, klarifikasi ini perlu dilakukan karena merupakan bagian dari prosedur penanganan pelanggaran. Tim dari pasangan teradu akan dilakukan pemanggilan oleh panwas.
"Prosesnya kita bertahap. Proses kita 7+3. Durasinya hari kalender," kata dia.
Setelah pihak teradu memberikan klarifikasi, pihaknya kemudian akan melakukan kajian, apakah pelaporan tersebut masuk dalam ranah pelanggaran hukum pidana atau hanya pelanggaran administrasi saja. Jika masuk pidana maka kasus akan dilanjutkan ke sentra penegakan hukum terpadu (Gakkumdu). Namun apabila masuk dalam pelanggaran administrasi tindak lanjutnya pada KPU.
"Kalau dugaan kan ke arah pidana, tetapi kan masih jauh prosesnya baru klarifikasi dan klarifikasi butuh waktu, setelah itu kajian, baru kesimpulan," katanya.
Tag Terkait
4 Masih ingatkah Anda dengan 16 ponsel Nokia berdesain unik?
Pemuda Muhammadiyah Bantu Amankan Pemilu di Jawa Barat
Sahabat Muda Jokowi -Ma'ruf Kumpul di Bandung, Bahas Pemenangan di Jawa Barat
‘Minggu Seru’, Poros Pasundan Hadirkan Nissa Sabyan di Sukabumi
Hanya Dalam Waktu Dua Hari, Poros Pasundan Sukses Sambut Prabowo di Tasik
Prabowo Bakal Sapa Warga Tasikmalaya Akhir Pekan Ini
Gerakan Poros Indonesia, Wadah Aspirasi Rakyat Menangkan Prabowo-Sandi
PPP Humphrey Djemat Nilai Jokowi Tak Siap Sampaikan Argumentasi Di Debat
Ketum PSI Sampaikan Selamat, Ahok Dua Pekan Lagi Akan Menghirup Udara Bebas
Ketum PSI Ingin Profesi Youtuber dan Gammer Dicantumkan di Kolom KTP