Rumah Zakat distribusikan ribuan paket buka puasa dan kado lebaran
Bandung.merdeka.com - Rumah Zakat akan kembali mendistribusikan ratusan paket berbuka puasa pada Ramadan kali ini. Selain itu, lembaga yang bergerak sebagai amil zakat ini juga telah menyiapkan program pemberdayaan masyarakat desa.
"Kami memiliki target untuk mendistribusikan program 124 ribu paket berbuka puasa," kata CEO Rumah Zakat Nur Effendi, kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Kantor Rumah Zakat, Jalan Turangga, Kamis (17/5).
Nur menjelaskan program ini bertajuk 'Ramadhan Berdaya'. Bukan hanya sekadar mendistribusikan ratusan paket berbuka puasa, Rumah Zakat juga telah mendistribusikan 14.300 paket kado lebaran bagi yatim. Kemudian, ada pula 6.200 bingkisan lebaran keluarga.
Berikutnya 8.850 paket syiar Quran dan 300 penerima manfaat Program Janda Berdaya di Desa Berdaya binaan Rumah Zakat yang hingga April 2018 berjumlah 1.118 desa dan tersebar di 191 kota atau kabupaten dari Aceh hingga Papua.
"Tujuan utama program Ramadan Berdaya ini adalah untuk memberikan kebahagiaan bagi para penerima manfaat yang ada di Desa Berdaya. Semoga program ini dapat menjadi penyemangat bagi mereka dalam upaya menjadi mandiri dan berdaya melalui intervensi dari program-program Rumah Zakat," ujarnya.
Beberapa tahun belakangan, Rumah Zakat juga menyasar masyarakat pedesaan dengan Program Desa Berdaya. Program ini dibuat untuk membuat penduduknya lebih mandiri.
Nur Effendi mengatakan, Desa Berdaya merupakan proses pemberdayaan wilayah berdasarkan pemetaan potensi lokal di bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. "Tujuan Desa Berdaya ini untuk memperbaiki kualitas hidup individu dan komunitas masyarakat," ujarnya.
Effendi menjelaskan, tahun ini Rumah Zakat memasang target untuk membina 1.234 Desa Berdaya yang tersebar di 34 provinsi.
Kata dia, program ini dicanangkan akan berlangsung hingga 2023. Targetnya akan ada penambahan Desa Berdaya sebanyak 300 desa setiap tahunnya. Sehingga pada 2023 akan ada 5.023 Desa Berdaya yang dibina Rumah Zakat.
"Tiap tahun kami targetkan meningkat sebanyak 300 desa. Untuk titik sebarannya sejauh ini masih banyak di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Meski begitu, di Indonesia Timur juga tidak kalah banyak," ujarnya.
Salah satu contoh Desa Berdaya yang ada di Desan Cimaung Pangalengan. Desa tersebut secara fokus mengembangkan pariwisata guna mencuri perhatian wisatawan yang berkunjung ke area perkebunan teh tersebut.