Pemerintah Inggris beri dana hibah 2 juta poundsterling untuk Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Inggris akan memberikan hibah sebesar 2 juta poundsterling atau senilai Rp 39 miliar kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Kota Bandung terpilih menjadi salah satu kota di Indonesia yang akan menerima hibah 'Prosperity Fund Future Cities' dari Pemerintah Inggris.
Program tersebut bertujuan untuk membantu kota-kota besar dalam mengembangkan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan peluang investasi bagi perusahaan-perusahaan Inggris.
Hal ini terungkap saat Deputy Head of Economics and Prosperity Kedutaan Besar Inggris, Sam Hayes melakukan pertemuan dengan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin untuk membicarakan tentang tindak lanjut bantuan hibah dari Pemerintah Inggris untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di Ruang Kenegaraan Balai Kota Bandung, Jumat (27/4) kemarin.
"Bantuan itu akan diberikan dalam jangka waktu tiga tahun, 2019 sampai 2021," ujar Hayes dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Hayes mengatakan, pihaknya telah memberikan dukungan melalui asistensi kepada Pemkot Bandung dalam hal pembentukan pola Public-Private Partnership (PPP) sejak tahun lalu. Pemerintah Inggris, bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah memberikan serangkaian workshop untuk kota-kota terpilih di Indonesia.
Selain Kota Bandung, bantuan ini juga diberikan kepada delapan kota lain di enam negara ASEAN, meliputi Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Namun untuk di Indonesia, bantuan hanya diberikan kepada dua kota yakni Kota Bandung dan Kota Surabaya.
Bantuan ini dirancang untuk difokuskan pada bidang perencanaan kota, transportasi, dan perubahan iklim. Khusus di Kota Bandung, bantuan tersebut diarahkan pada penyiapan proyek infrastruktur transportasi dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), khususnya dalam penyusunan studi kelayakan proyek.
"Kita juga tengah membahas tentang skema PPP untuk pembangunan Light Rapid Transit (LRT) untuk Kota Bandung, khususnya di koridor 1 dan 2," kata Hayes.
Selain itu, bantuan itu juga diperuntukkan untuk berbagi pengetahuan dan pembangunan kapasitas, khususnya dalam metode pengadaan badan usaha.
Hal tersebut disambut baik oleh Solihin. Menurutnya, bantuan ini dapat sangat mempercepat pembangunan di Kota Bandung. Sebab, selain mendapatkan bantuan finansial, Kota Bandung juga mendapatkan asistensi melalui program tersebut.
"Semoga program ini dapat kita tindaklanjuti dengan baik dan bisa bermanfaat bagi Kota Bandung," katanya.