KPU Kota Bandung siap gelar debat publik kedua tanggal 15 April

Oleh Endang Saputra pada 13 April 2018, 15:06 WIB

Bandung.merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung akan menggelar debat publik kedua calon wali kota dan wakil wali kota Bandung 2018 pada tanggal 15 April 2018 di Hotel Holiday Inn Pasteur. Berbeda dengan acara debat pertama, dalam debat kedua ini akan disiarkan secara langsung di salah satu satu nasional mulai pukul 19.30 - 21.30 WIB.

Komisioner KPU Kota Bandung Suharti mengatakan, dalam debat kedua ini akan mengambil tema 'Tahu Masalah Tahu Solusi'. Dalam debat ini, semua paslon akan memaparkan tentang permasalahan di Kota Bandung beserta solusi yang ditawarkan.

"Kita beri kesempatan untuk menyampaikan masalah yang menurut mereka urgent ada di Bandung beserta solusinya. Maksimal lima (masalah). Jadi debat kedua ini kita lebih membahas masalah di kota Bandung dan solusi yang ditawarkan oleh masing masing pasangan calon," ujar Suharti saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (13/4).

Menurut Suharti dalam debat ini nanti ada beberapa sesi. Sesi pertama akan diisi dengan pemaparan dari setiap paslon. Setelah itu
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait permasalahan yang diangkat oleh masing-masing paslon. Setelah itu sesi pertanyaan dari penelis dan diakhiri komitmen terkait permasalahan dari masing-masing paslon

Suharti menyebut, dalam debat kedua ini akan menghadirkan lima orang panelis. Hal ini berbeda dengan jumlah panelis dalam debat pertama yang hanya menghadirkan tiga panelis.

Kelima panelis yakni Asep Warlan Yusuf (pakar hukum dan tim kebijakan publik kota Bandung), Acuviarta Kartabi (pakar ekonomi dan kebijakan publik), Antik Bintari (pakar politik kebijakan publik dan gender), Denny Zulkaidi (pakar di bidang infrastruktur dan tata ruang) serta Nanat Fatah Natsir (pakar sosial budaya dan agama, mantan rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

Suharti menyebut jika pihaknya membatasi jumlah massa pendukung untuk masuk ke ruangan acara. Untuk massa pendukung masing-masing paslon dibatasi hanya 75 orang. Selain itu pihaknya juga mengundang berbagai elemen masyarakat mulai dari komunitas keagamaan, disabilitas, komunitas pemuda, karang taruna, KNPI, BEM, pelajar SMA. Karena acara berlangsung di wilayah kecamatan Sukajadi, pihaknya juga mengundang beberapa warga di Kecamatan Sukajadi

"Total kurang kebih 600 orang sama pendukung paslon. Tetap ada pembatasan, karena kan kita tidak bisa mengakomodir semua untuk masuk.
Yang jelas masing masing pasangan calon hanya 75 orang per paslon, karena kita ingin melibatkan lebih banyak masyarakat swingvoters melihat debat ini. Kalau pendukung paslon mereka kan udah punya pilihan sedangkan yang kita sasar adalah masyarakat yang belum punya pilihan bagaimana tanggal 27 Juni nanti punya pilihan diantara 3 pasangan calon," katanya.