MPR RI minta masyarakat waspadai potensi perpecahan saat Pilkada

Oleh Endang Saputra pada 09 April 2018, 18:04 WIB

Bandung.merdeka.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI meminta masyarakat mewaspadai potensi perpecahan saat masa Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019. Perbedaan pendapat dan pilihan harus disikapi dengan saling memghargai dan menghormati.

Hal ini diungkapkan Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR RI Muhammad Rizal yang mewakili pimpinan MPR RI dalam sosialisasi empat pilar dan seminar kebangsaan di Mujahiddin Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin (9/4).

Rizal mengatakan dalam pesta demokrasi perbedaan pilihan menjadi hal yang lumrah. Perbedaan itu harus disikapi dengan cerdas dan bijaksana serta mengedepankan kerukunan.

"Jangan sampai di dalam keluarga, di masyarakat terpecah-pecah karena berbeda partai. Kita harapkan setelah terpilihnya pemimpin kita kembali rukun," kata Rizal.

Melalui sosialisasi empat pilar yang dilakukan MPR RI, ia berharap Pancasila tetap menjadi nilai kehidupan yang dipegang teguh dan diaplikasikan dalam keseharian.

"Pancasila milik seluruh bangsa karena lahir dari nilai-nilai yang hidup di tengah-tengah masyarakat, nilai agama, budaya, adat. Itu merupakan nilai yang diakumulasi dalam Pancasila," ujarnya.

Dengan menerapkan Pancasila, ia meyakini potensi perpecahan saat Pilkada bisa dihindari. Karena masyarakat menyadari pentingnya menjaga persatuan seperti yang digaungkan para pendahulu bangsa.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat harus menjadi pemilih cerdas. Dengan memilih calon pemimpin bisa menampung dan mewujudkan aspirasi masyarakat dalam program-program yang nantinya dijalani.

Masyarakat diimbau tidak memilih calon kepala daerah karena berdasarkan imbalan atau money politic. "Jangan dipengaruhi kedaulatan yang dia miliki, dia jual dengan sesuatu. Padahal itu kedaulatan kita. Kalau itu dijual kemana sayang sekali. Masyarakat harus punya pendirian memilih pemimpin yang amanah, yang bisa membawa dan membangun daerah atau negara ini ke depan," katanya.