Warga pinggiran Kota Bandung minta pemerataan pembangunan
Bandung.merdeka.com - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandung menggelar kampanye untuk menyampaikan misi sekaligus menyerap aspirasi dari warga. Berbagai usulan diutarakan warga mulai dari pemberdayaan ibu-ibu hingga pemerataan pembangunan.
Salah seorang warga Kampung Cikadu, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Tubagus Dedi meminta perhatian pemerintah untuk lebih memeratakan pembangunan di wilayah pinggiran. Aspirasi ini disampaikan saat calon wakil wali kota Bandung Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) menyambangi kawasan tersebut, Rabu (28/2).
"Beberapa kali pengajuan pada tahun lalu untuk infrastruktrur sangat sulit sekali. Kita kejar ke PU juga sangat sulit sekali. Dalam artian sulit mungkin tempat ini tidak masuk dalam tata ruang kota Bandung dalam hal pembangunan infrastruktur wilayah," ujar Tubagus.
Menurutnya pembangunan infrastruktur di wilayahnya sangat minim. Mulai dari lampu penerangan jalan dan kirmir atau Tembok Penahan Tanah (TPT). Ia berharap pembangunan di wilayah pinggiran tidak dibedakan dengan pusat kota. Sehingga warga bisa merasakan fasilitas yang sama.
"Jadi aspirasi untuk kepala daerah yang baru harus memperhatikan daerah kota Bandung baik itu perbatasan," kata dia.
Ruli mengatakan wilayah perbatasan memang harus mendapat perhatian khusus. Menurutnya, pembangunan harus merata di seluruh wilayah Kota Bandung.
Ia berjanji jika bersama Nurul Arifin nantinya memimpin Kota Bandung, penataan kawasan pinggiran akan menjadi salah satu prioritasnya. Koordinasi dengan pemerintah yang berbatasan langsung dan provinsi akan melakukan penataan dan percepatan pembangunan.
"Misalnya Nuruli menang dengan siapa nanti gubernurnya ya kita langsung sinkronisasi menbahas warga yang terdapat di wilayah perbatasan. Agar bisa diperhatikan juga agar mendapat perlakuan fasilitas dan bantuan yang sama dengan wilayah lain," kata Ruli.
Pemerataan pembangunan ini, kata dia, bukan hanya untuk warga Kampung Cikadu. Tetapi juga warga pinggiran atau perbatasan lainnya sehingga pembangunan Kota Bandung ke depannya lebih merata.
"Jadi masing-masing perbatasan ada karakteristik persoalan masing-masing," katanya.
Â