Pasangan Oded-Yana ingin tingkatkan kualitas SDM warga Bandung

Oleh Endang Saputra pada 22 Februari 2018, 09:33 WIB

Bandung.merdeka.com - Pasangan Oded M Danial-Yana Mulyana akan menjadikan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM) warga Bandung menjadi salah satu program prioritas. Sehingga pembangunan infrastruktur yang selama ini gencar dilakukan oleh Pemkot Bandung harus diimbangi dengan peningkatan kualitasnya SDM-nya.

Calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 3, Yana Mulyana mengatakan, membangun akhlak moral menjadi salah satu program prioritas untuk meningkatkan kualitas SDM. Beragam program seperti salat subuh berjemaah, magrib mengaji yang sudah berjalan harus terus dilanjutkan.

"Kami berdua berfikir bahwa pembangunan ke depan tidak dari fisik tapi sumber daya manusianya. Akhlak moralnya harus dibangun," ujar Yana kepada wartawan saat ditemui di sela kampanye di kawasan Jalan Pungkur, Rabu (21/2).

Menurut Yana, program untuk membangun akhlak dan moral menjadi penting karena akan menjadi benteng yang kokoh untuk mencegah dari perilaku negatif.

"Akhlak moral ini akan jadi benteng, sehingga harus ditingkatkan. Insya Allah Saya dengan Pak Oded akan meneruskan program Subuh berjamaah, Maghrib Mengaji, kita coba laksanakan," kata dia.

Selain itu lanjut Yana, pihaknya juga bertekad untuk melahirkan wirausawan baru di Bandung. Hal ini sebagai cara untuk mengurangi jumlah pengangguran di Bandung.

"Intinya peningkatan kemampuan warga. Yang penting sekarang ke depan kita tingkatkan minat masyarakat untuk berusaha dulu, karena engga bisa semua orang punya minat yang sama. Pengusaha itu kan bukan diciptakan tetapi dilahirkan, jadi tidak bisa semua dipaksanakan," ucap dia.

Yana menyebut bahwa pemerintah juga perlu memberikan pendampingan kepada masyarakat yang akan memulai wirausaha. Mulai dari pelatihan hingga pemasaran.

"Jadi ke depan kita menumbuhkan minat berusaha dulu setelah itu pendampingan pemerintah. Di Bandung banyak sentra-sentra seperti sentra tahu boneka, baju, harusnya ke depan itu dibuat sentra khusus jadi pemerintah lebih fokus. Kalau sekarang tidak tersentralisir, sehingga cukup sulit melakukan pendampingan pendampingan," katanya.