Dilarang beroperasi, driver transportasi online demo di Gedung Sate
Bandung.merdeka.com - Kisruh transportasi online yang terjadi di Bandung membuat ribuan ojek dan taksi online turun ke jalan. Mereka mengepung Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung yang merupakan kantor Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Mereka protes setelah dilarang beroperasi.
Ribuan driver online tersebut datang secara bertahap mulai pukul 10.00 WIB. Barulah sekitar 10.40 WIB mereka yang tergabung dalam Gerakan Bersama (Geram) online Bandung Raya dengan jaket kebesaran masing-masing melakukan unjuk rasa di depan Gedung Sate.
Pantauan di lokasi mereka berasal dari beberapa perusahaan transportasi online seperti Grab dan Gojek. Mereka satu suara menyuarakan agar kisruh transportasi online bisa segera diatasi. Sebab massa menilai kehadiran transportasi online sudah menjadi kebutuhan warga terutama di kota-kota besar.
"Ini harus segara diselesaikan. Pemerintah harus jelas memberikan regulasi terkait transportasi online," kata Wijaya (28) yang merupakan driver taksi online di sela-sela aksinya, Senin (16/10).
Aksi damai yang digelar para pelaku driver online ini menutup penuh Jalan Diponegoro, khususnya depan Gedung Sate. Aksi juga mendapatkan pengawalan dari ratusan kepolisian. Saat ini mereka secara bergiliran menyampaikan aspirasinya lewat pengeras suara.
Tag Terkait
KAI Terapkan Transaksi Cashless di Kereta Argo
Grab Lakukan Pelatihan Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Mitra
Gojek Gagas Gerakan Anti Kekerasan Seksual Bersama Hollaback!
Pengamat Nilai Obral Tarif Transportasi Online Mengancam Rugikan Konsumen
Pegawai Dishub Harus Ngantor Naik Grab, Pengusaha Angkot Protes
Dapat Bantuan, Pemkot Berencana Hadirkan 'Busway' di Kota Bandung
Maskapai Garuda Indonesia Buka Rute Bandung-Singapura
Tingkatkan Keselamatan Berlalu Lintas, Grab Gelar Safety Riding
Turut aktif dalam perkembangan industri, PRL tambah armada truk 50 unit
PT KAI tawarkan Kota Bandung berbasis rel virtual