Ingin jadi polisi malah dibui gara-gara daftar pakai ijazah palsu

Oleh Mohammad Taufik pada 26 Juli 2017, 10:55 WIB

Bandung.merdeka.com - Mau jadi polisi, Jose Siregar malah harus berurusan dengan polisi. Soalnya peserta seleksi Penerimaan Bintara Polri ‎tahun angkatan (TA) 2017 di Polda Jabar justru memalsukan ijazah miliknya di tingkat SMA.

"Pemalsuan nilai ijazah ini justru dilakukan peserta seleksi itu sendiri dengan tersangka Jose Siregar," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus pada wartawan, Rabu (26/7).

Terbongkarnya kecurangan yang dilakukan tersangka ini bermula ketika Satgas Saber Pungli Provinsi Jawa Barat menyelidiki adanya dugaan suap yang dilakukan tujuh orang peserta seleksi tingkat Bintara di Polda Jabar.

"Tapi justru diketahui kecurangan itu terjadi pada satu nama yang merupakan pendaftar melalui Polres Cianjur yang terlihat menggunakan ijazah dan nilai UN palsu," katanya.

Tidak absahnya nilai UN peserta sendiri diketahui karena tersangka ini pernah mengikuti seleksi serupa yang mendaftar ke Polres Cimahi pada 2016 lalu. "Namun gugur pada tahapan seleksi Rikmin, karena nilainya tidak memenuhi syarat," katanya.

Hasil penelusuran tersebut diperkuat dengan bukti-bukti pemalsuan ijazah dimana adanya perbedaan nilai UN di panitia seleksi dengan yang ada di sekolah.

Hasil gelar perkara yang dilakukan Direskrimum Polda Jabar, diketahui bahwa Jose Siregar memang sengaja melakukan pemalsuan untuk bisa lolos sebagai polisi. "Akhirnya kita lakukan penahanan pada 24 Juli," katanya.

Selain Jose, pihaknya juga mengamankan tersangka Agus Arif yang menjadi calo. Agus ini turut membantu pembuatan pemalsuan ijazah.

Pemeriksaan terhadap Agus, menurut dia, masih ada dua peserta seleksi calon Bintara 2017 Polda Jabar yang menggunakan nilai UN atau ijazah Palsu. "Saat ini pengembangan masih terus dilakukan," katanya.

Tag Terkait